Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE
Berita Terkini

Gubernur Hadir, Masalah Selesai

Dalam Islam, amanah kepemimpinan bukanlah kehormatan, melainkan beban yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah subhânahu wa ta‘âlâ.

Maka ketika rakyat menghadapi kesulitan, seperti yang terjadi dalam antrean panjang BBM di Bengkulu, Selasa (8/7/2025) kemarin, pemimpin yang benar adalah ia yang turun tangan — bukan tinggal diam.

Langkah Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dalam mengurai kemacetan distribusi BBM dengan langsung menghubungi pihak Pertamina merupakan cerminan pemimpin yang menjalankan tugasnya dengan kesungguhan.

Allah kuasa, hanya selang semalam, pada hari ini, Rabu, 9 Juli 2025, distribusi BBM kembali lancar, antrean panjang tak lagi terlihat.

Meminjam istilah Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi, langkah Helmi Hasan itu bila ingin disebutkan dalam satu kata adalah "Gubernur Hadir, Masalah Selesai".

Di tengah berbagai keterbatasan dan tantangan struktural dangkalnya alur Pulau Baai, upaya melancarkan kembali distribusi BBM merupakan ikhtiar nyata agar kebutuhan rakyat terpenuhi tanpa penderitaan berkepanjangan.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan." (QS. Al-Mâ'idah: 2).

Mengurai kemacetan BBM, melancarkan urusan umat, dan menyelamatkan hajat hidup banyak orang adalah bentuk nyata dari kerja sama dalam kebajikan dan takwa.

Pemimpin seperti ini tidak hanya layak diapresiasi, tetapi juga didoakan. Sebab, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian.” (HR. Muslim)

Gubernur Helmi Hasan telah menunjukkan ikhtiar itu: turun tangan langsung, tidak lari dari masalah, dan mencari jalan keluar yang menyeluruh. Semoga beliau termasuk pemimpin yang adil, yang doanya diijabah dan tindakannya diridhai.

Dan semoga semua pemimpin negeri ini mengambil pelajaran: bahwa kekuasaan bukan untuk dilayani, tapi untuk melayani — dan kelak akan ditanya.

Rudi Nurdiansyah, Ketua Masjid Agung At-Taqwa Kota Bengkulu