Acara berlangsung di salah satu aula kampus dengan suasana penuh antusias. Para mahasiswa terlihat aktif mengikuti jalannya sosialisasi, mulai dari mendengarkan materi hingga terlibat dalam sesi tanya jawab.
Dalam pemaparannya, Dewi Coryati menjelaskan bahwa Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan fondasi penting yang harus dipahami dan diamalkan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda.
“Empat Pilar bukan hanya teori yang dihafalkan, tapi nilai yang harus diamalkan. Mahasiswa kesehatan ini nantinya akan terjun langsung ke masyarakat. Selain melayani di bidang kesehatan, mereka juga harus menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan mengamalkan nilai kebangsaan,” kata Dewi Coryati.
Dewi juga menekankan pentingnya peran mahasiswa kesehatan dalam membangun karakter bangsa. Menurutnya, profesi di bidang kesehatan erat kaitannya dengan nilai kemanusiaan, empati, dan gotong royong, yang sejalan dengan semangat Pancasila.
“Profesi kesehatan adalah panggilan pengabdian. Jika dijalankan dengan dilandasi Empat Pilar, maka peran mahasiswa kesehatan akan semakin kuat dalam memperkokoh bangsa,” tambahnya.
Sesi diskusi berjalan dinamis. Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan mengenai tantangan menjaga persatuan di era digital, peran pemuda dalam menghadapi globalisasi, hingga penerapan nilai-nilai kebangsaan dalam dunia kesehatan.
Salah satu peserta mengaku kegiatan ini membuka wawasan baru. “Penjelasan Bu Dewi sangat mudah dipahami. Kami jadi lebih sadar kalau profesi kami juga punya tanggung jawab menjaga persatuan bangsa,” ujarnya.
Di akhir acara, Dewi Coryati berharap mahasiswa dapat menjadi generasi tangguh yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan cinta tanah air.
“Anak-anak muda Bengkulu harus siap menghadapi tantangan zaman. Dengan berpegang pada Empat Pilar, kita bisa menjaga Indonesia tetap kokoh dan bersatu,” pungkasnya.
