PedomanBengkulu.com - Plt Kepala BKAD Provinsi Bengkulu, Rizqy Al Fadly, mengungkap data mengejutkan soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024. Dalam pernyataan terbukanya, Rizqy menanggapi keluhan masyarakat yang mempertanyakan ke mana larinya dana APBD di tengah jalan rusak, jembatan putus, dan layanan kesehatan yang dinilai minim.
“Realisasi anggaran kita tahun 2024 mencapai Rp3,1 triliun, tapi hanya Rp9,2 miliar yang digunakan untuk pemeliharaan jalan. Itu cuma 0,29% dari total anggaran,” ungkapnya, Sabtu (14/6/2025).
Yang mencengangkan, alokasi anggaran justru banyak tersedot ke pos-pos yang tidak langsung dirasakan masyarakat. Belanja makan minum mencapai Rp34 miliar—"kalau dibelikan kerupuk, seprovinsi bisa kebagian," ujarnya menyindir. Belanja publikasi tak kalah fantastis, menyentuh angka Rp55 miliar, bahkan dua tahun berturut-turut menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan karena tidak efektif dan tidak transparan.
Tak sampai di situ, perjalanan dinas menguras Rp148 miliar, hampir menyamai belanja modal untuk infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan irigasi, yang hanya menyentuh Rp163 miliar. Bahkan, hibah di luar pilkada pun tergolong besar, mencapai Rp58 miliar.
“Ini bukan sekadar opini BKAD. Kita buka datanya, dan faktanya, rakyat tidak mendapat manfaat dari sebagian besar anggaran ini,” tegas Rizqy.
Pernyataan ini menjadi sorotan penting dan membuka kembali pertanyaan besar: apakah APBD sudah benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat?