PedomanBengkulu.com - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menegaskan bahwa kebijakan penurunan pajak bahan bakar minyak (BBM) dari 10% menjadi 5% bukan sekadar janji kampanye, tetapi merupakan langkah nyata untuk meringankan beban masyarakat. Dengan penurunan pajak ini, harga jual BBM di Bengkulu akan turun sekitar Rp500–600 per liter, tergantung jenis BBM.
"Misalnya, harga Pertamax dari Rp12.950 bisa turun menjadi Rp12.450, Pertamina Turbo dari Rp13.900 menjadi Rp13.300, dan Pertamina Dex dari Rp14.350 turun menjadi Rp13.750," jelas Helmi Hasan.
Selain menurunkan pajak BBM, pemerintah juga berupaya mengatasi antrean panjang dan kelangkaan BBM di SPBU. Salah satu penyebab utama kelangkaan adalah selisih harga antara BBM subsidi dan non-subsidi, yang sebelumnya berbeda 5%. Dengan kebijakan baru ini, harga BBM subsidi dan non-subsidi akan disamakan, sehingga industri tidak lagi berebut BBM bersubsidi.
"Pajak BBM dari 10% turun menjadi 5%, sama dengan pajak BBM subsidi. Ini akan menghilangkan perbedaan harga yang selama ini menyebabkan BBM subsidi cepat habis dan antrean panjang di SPBU," terang Helmi.
Selain itu, terkait tindak lanjut pengerukan pelabuhan pulau baai, Gubernur juga memastikan bahwa pengerukan alur pelabuhan di Bengkulu sudah dimulai, dengan kapal keruk besar yang diusahakan oleh Pelindo telah tiba. Dengan perbaikan alur ini, kapal besar Pertamina dapat langsung merapat ke pelabuhan, sehingga distribusi BBM tidak perlu lagi bergantung pada jalur darat atau kereta api, yang sebelumnya menyebabkan kerugian hingga Rp500 juta per hari.
"Kami terus menekan agar kapal keruk besar dihadirkan dan dilakukan pengerukan rutin, sehingga distribusi BBM lebih lancar dan kuota terpenuhi," tambahnya.
Helmi Hasan menegaskan bahwa kebijakan ini tidak dapat dilakukan secara instan karena membutuhkan revisi regulasi dan proses teknis yang matang. Namun, ia optimis bahwa dalam satu hingga dua minggu ke depan, langkah awal implementasi kebijakan ini sudah bisa terlihat.
"Kami punya target lima tahun untuk membangun Bengkulu lebih baik, tetapi Insya Allah, dalam satu tahun ke depan, perubahan ini sudah bisa dirasakan," tutupnya.