Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Sultan Imbau Masyarakat Pilih Calon Kandidat dari Rekam Jejak dan Program

PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Banyaknya calon kandidat legislative maupun pilpres dalam pemilu membuat banyak pemilih merasa kebingungan dalam menentukan pilihan saat di TPS nantinya. Mempelajari rekam jejak personal seorang kandidat menjadi salah satu cara jitu sebelum menentukan pilihan dan merupakan bagian penting dari Pendidikan demokrasi .

“Bagi calon pemilih penting untuk mempertimbangkan tentang siapa sosok kandidat termasuk rekam jejak prestasi pengabdian kepada masyarakat sebelum mereka resmi menjadi kontestan pemilu “ terang Sultan B najamudin Selaku wakil kertua III DPD RI kepada awak media, Senin (12/2) di Bengkulu. Menurut Sultan pertimbangan rekam jejak tentu akan menjadi pertimbangan penting agar pemilih tidak memilih “kucing dalam karung” sehingga kecewa dengan pilihannya dikemudian hari.

Selain rekam jejak pengabdian kepada masyarakat tawaran program yang akan dilakukan saat terpilih juga menjadi faktor yang patut dipertimbangankan karena mereka yang terpilih adalah orang yang akan hadir dalam mempengaruhi kebijakan politik yang tertuang dalam program pemerintah.

“Contoh sederhana jika sebuah kelurga berprofesi sebagai petani maka perlu mengetahui kandidat mana yang telah memiliki rekam jejak membela kepentingan petani dan konsisten dalam menyuarakan kepentingan petani”  terang pimpinan Lembaga tinggi negara termuda saat ini yang juga berasal dari keluarga petani. 

Sementara itu Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati seperti dikutip dari media Indonesia mengatakan, masyarakat harus mengetahui rekam jejak calon pemimpin, mulai dari legislatif (pileg) maupun dalam kontestasi calon presiden dan wakil presiden (pilpres). 

“Terwujudnya pemimpin profetik (jujur,adil, berintegritas, berpihak pada rakyat) harus didukung dengan parlemen yang baik,” kata Neni. 

Selama ini masyarakat lebih melihat rekam jejak kontestan pilpres, sedikit mengabaikan dinamika di pileg.