Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Dempo Apresiasi Pemira BEM UNIB Gunakan Sistem e-Voting: Hemat Anggaran dan Luber Jurdil


PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu (Unib)  baru saja sukses menggelar pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) yang dipilih berdasarkan pemilihan umum raya (Pemira) dengan menggunakan sistem e-voting, Senin (26/02/24). 

E-voting itu sendiri merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan perangkat elektronik dan mengolah informasi digital untuk membuat surat suara, memberikan suara, menghitung perolehan suara, menayangkan perolehan suara dan memelihara serta menghasilkan jejak audit. 

Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, Si.IP, M.AP. yang merupakan bagian alumni Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Bengkulu (Unib) mengapresiasi atas yang dilakukan BEM UNIB menggunakan e-voting dalam memanfaatkan teknologi untuk memilih Presma.

"Saya apresiasi pemilihan Presma (Presiden Mahasiswa) BEM Unib menggunakan e-voting. Ini telah menunjukan kemajuan teknologi atau yang saya sebut smart skill," ungkap mantan Presma Unib ini.

Selain itu Dempo berharap sistem e-voting bisa diterapkan dalam pemilihan umum di Indonesia seperti pemilihan kepala desa, pemilihan legislatif DPR RI DPRD Provinsi DPRD Kabupaten Kota dan Pemilihan kepala daerah Gubernur walikota dan Bupati.

"Ini sudah perlu dipikir penyelenggaraan dan dalam waktu dekat akan ada pemilihan kepala daerah. Menurut saya bisa diterapkan," kata Dempo.

Dempo juga menjelaskan dengan pemilihan menggunakan e-voting dapat menciptakan pemilu kedepannya lebih efektif dan efisien. Selain itu menurut dia dengan menggunakan e-voting, akan memenuhi unsur jujur dan transparan. Penyelenggara hanya butuh menyiapkan sistem. Terlebih saat ini hampir seluruh masyarakat telah memiliki handphone Android. Jika pun tidak, bisa difasilitasi oleh penyelenggara.


"Ini bisa menghemat anggaran dan prinsip Pemilu jurdil, bebas, umum dan rahasia bisa terlaksanakan," ujarnya.

Selain itu, Dempo juga menyoroti sistem pemilu saat ini cenderung tidak ada kepastian setelah pemilihan karena untuk mengetahui hasil secara resmi harus menunggu penghitungan berjenjang dari tingkat  TPS, kecamatan, kabupaten kota, Provinsi terakhir baru tingkat pusat. Baru diumumkan pemenang.

"Kalau e-voting maka kita langsung tau kandidat yang dipilih menang atau tidak. Jadi sudah seharusnya kita menggunakan Pemilu dengan sistem modern," pungkasnya. (AM)