Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Upaya Mendorong Orang Indonesia Sholat Berjamaah di Masjid Australia

By: Saeed Kamyabi 

Perth, Australia - Jumlah orang Indonesia yang sholat di masjid di Australia, khususnya di Perth, masih terbilang langka. Padahal, menurut staf konsulat RI di Perth, sebenarnya jumlah orang Indonesia yang terdiri atas pekerja dan pelajar di Western Australia cukup banyak mencapai 15.000 orang. 

Namun, yang kami ketemu di 7 masjid selama 2 minggu berada di Kawasan Beckenham, Cannington, Kenwick, Wattle Grove, dll hanya ada 2-3 orang Indonesia. Rerata masjid didominasi orang Bangladesh, Somalia, Pakistan, India, Mesir, Lebanon, Malaysia, dll. 

Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan orang Indonesia jarang sholat di masjid di Australia. Yakni faktor internal dan eksternal. 

Faktor internal yang mungkin berpengaruh antara lain adalah perbedaan budaya dan bahasa, kurangnya pengetahuan tentang Islam, dan pengaruh budaya Barat.

Perbedaan budaya dan bahasa dapat menyebabkan orang Indonesia merasa asing atau tidak nyaman di masjid-masjid yang didominasi oleh komunitas dari negara lain. Misalnya, orang Indonesia yang berasal dari Jawa mungkin merasa tidak nyaman untuk sholat berjamaah dengan orang-orang dari Bangladesh atau Pakistan yang memiliki budaya dan bahasa yang berbeda.

Kurangnya pengetahuan tentang Islam juga dapat menyebabkan orang Indonesia enggan untuk sholat di masjid. Banyak orang Indonesia yang tinggal di Australia tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, sehingga mereka merasa tidak mengerti apa yang dilakukan.

Pengaruh budaya Barat yang liberal dan permisif juga dapat mempengaruhi perilaku orang Indonesia yang tinggal di Australia. Budaya Barat yang menekankan kebebasan individual dapat menyebabkan orang Indonesia menjadi kurang religius dan enggan untuk sholat di masjid.

Ada orang Indonesia berasal dari Magelang yang kami datangi di Komplek Beckenham, tapi dengan tegas dia mengatakan tidak bersedia menerima tamu. 

Selain faktor internal, faktor eksternal juga berpengaruh terhadap rendahnya jumlah orang Indonesia yang sholat di masjid di Australia. 

Faktor eksternal yang mungkin berpengaruh antara lain jauhnya jarak ke masjid, kurang tersedianya transportasi umum, dan kurangnya dukungan dari komunitas.

Haji Hattas yang berasal dari Sulawesi Barat, sudah 40 tahun di Australia sangat prihatin terhadap keadaan orang Indonesia, bersama Haji Zakariya asal Malaysia, mereka berdua menjadi pelopor usaha dakwah di Australia Barat. Tak henti-hentinya berusaha mengajak berbagai orang Islam termasuk orang Indonesia untuk datang ke masjid. 

Masjid-masjid di Australia umumnya berada di lokasi yang jauh dari pemukiman orang Indonesia. Hal ini mungkin menjadi penyebab orang Indonesia enggan untuk sholat di masjid, karena mereka harus mengeluarkan tenaga dan biaya yang cukup besar untuk pergi ke masjid.

Di beberapa daerah di Australia, transportasi umum yang tersedia sangat terbatas. Hal ini dapat menyulitkan orang Indonesia untuk pergi ke masjid, terutama jika mereka tidak memiliki kendaraan pribadi.

Komunitas orang Indonesia di Australia umumnya tidak terlalu aktif dalam kegiatan keagamaan. Hal ini dapat menyebabkan orang Indonesia menjadi kurang termotivasi untuk sholat di masjid.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya-upaya dari kedua belah pihak, yaitu dari pemerintah Indonesia dan dari komunitas orang Indonesia di Australia.

Upaya dari pemerintah Indonesia antara lain meningkatkan pemahaman tentang Islam dan meningkatkan dukungan bagi komunitas Muslim di luar negeri.

Upaya dari komunitas orang Indonesia di Australia antara lain meningkatkan kegiatan keagamaan dan membuat masjid yang lebih ramah bagi orang Indonesia. Seperti yang kami temui di Masjid Suleimaniyah Turkiye, ada Majelis Taklim yang  diisi oleh Ustd Abdul Hannan yang berasal dari Lombok. 

Selain Ustd Abdul Hannan, alhamdulillah Aagym juga melalui Yayasan Daarut Tauhiid telah membangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Al Latief, terletak di Kawasan Langford Perth. Tapi kami melihat orang Indonesia masih sangat minoritas yang sholat di sana. Kami saksikan yang menjadi imam bergantian dari Bangladesh, Somalia, Pakistan, Mesir, dll. Kata Bhai Ashraf bahwa imam orang Indonesia sedang pulang kampung. 

Menurut penulis ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah orang Indonesia yang sholat di masjid-masjid tersebut. 

Pertama, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi orang Indonesia untuk sholat di masjid, khususnya sebelum berangkat ke luar negeri. 

Kedua, perlu disediakan fasilitas yang memadai, seperti penerjemah bahasa Indonesia dan materi-materi dakwah dalam bahasa Indonesia. 

Ketiga, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang sesuai dengan budaya Indonesia.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan jumlah orang Indonesia yang sholat di masjid-masjid di Australia, khususnya di Perth, dapat meningkat.

Penulis adalah Ketua

Yayasan Masjid Makmur Indonesia 

Beckenham, Perth WA, 10 Jan 2024