Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Hajah Leni Suarakan Pentingnya Solidaritas untuk Perempuan dan Anak-anak Palestina

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Hari ini, Rabu (29/11/2023), dunia memperingati Hari Solidaritas untuk Rakyat Palestina. Peringatan ini merupakan momen yang sangat bersejarah untuk menyatukan rakyat dunia dalam memberikan dukungan terhadap rakyat Palestina agar merdeka sepenuhnya dari penjajahan zionis.

Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief pada momen ini kembali menyuarakan pentingnya memperjuangkan hak Palestina untuk merdeka dari penjajahan zionis.

"Rakyat Palestina berhak atas keadilan dan perdamaian yang sampai hari ini masih dirampas oleh zionis. Komunitas internasional harus bersolidaritas untuk kemerdekaan dan kedaulatan nasional Palestina," kata Hj Leni Haryati John Latief.

Alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Curup ini menegaskan, selamanya Indonesia pasti akan berdiri tegak memberikan dukungan untuk negara yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa, tempat suci ketiga umat Islam setelah Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

"Solidaritas Indonesia untuk Palestina bukan hanya melalui pernyataan dan doa, namun juga bantuan-bantuan kemanusiaan yang terus akan digalang dan dikirimkan hingga para perempuan dan anak-anak yang menjadi kebiadaban zionis dapat kembali tersenyum," ujar Hj Leni Haryati John Latief.

Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menyayangkan adanya insiden bentrok massa aksi bela Palestina dengan organisasi masyarakat di Bitung, Sulawesi Utara hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan beberapa orang yang mengalami luka.

"Sangat disayangkan dan seharusnya tidak perlu sampai terjadi. Indonesia harus bersatu dalam perjuangan kemanusiaan di seluruh dunia sebagaimana yang menjadi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan. Semoga insiden serupa tidak terulang kembali," demikian harap Hj Leni Haryati John Latief.

Untuk diketahui, Hari Solidaritas untuk Rakyat Palestina diawali sejak 1977 ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan Resolusi 32/40 B untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 29 November 1947.

Resolusi itu menimbulkan dampak besar terhadap upaya zionis dalam menjajah Palestina hingga menghasilkan rekomendasi pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara, satu bagi bangsa Yahudi dan satu bagi bangsa Arab, dengan Yerusalem menjadi kota internasional yang dikelola oleh PBB. [AM]