Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Hari Libur, Kopli Ansori Tetap Ikut Pengendalian Hama Tikus di Dua Kecamatan

PedomanBengkulu.com, Lebong - Kendati pun hari libur, Bupati Lebong Kopli Ansori tetap ikut bersama Pemerintah Desa dan masyarakat melaksanakan pengendalian hama tikus, Minggu (25/6/2023). Dimulai pada pagi hari, Bupati Kopli didampingi Kepala Disperkan Lebong Hedi Parindo, hadir ditengah persawahan di Desa Talang Leak II Kecamatan Bingin Kuning. Kemudian pada siang harinya, Bupati Kopli kembali bergabung dengan masyarakat dan Pemdes di Kecamatan Amen. Dengan rute mulai dari Desa Sungai Gerong, Desa Sukaurajo, Desa Selebar hingga Desa Garut untuk menyebarkan racun tikus.

Kepada awak media, Kopli Ansori menyebutkan dirinya turun lapangan (Turlap) sebagai wujud nyata memberikan dukungan kepada masyarakat yang ikut program Musim Tanam kedua (MT-2) tahun 2023. Bahkan dirinya memastikan kendati pun hari libur, dan posisinya masih di Kabupaten Lebong dirinya akan tetap memanfaatkan waktunya untuk Turlap kedesa-desa.

"Terlepas apapun hasilnya nanti, paling tidak masyarakat sudah berusaha mencoba untuk meningkatkan taraf hidupnya dari sektor pertanian. Melihat semangat mereka ini, maka saya dan jajaran akan lebih mendukung lagi," ungkap Kopli Ansori disela memberikan racun tikus yang sudah diracik disetiap lubang yang menjadi sarang tikus, Minggu (25/6/2023).

Dikatakan Kopli, siapapun pasti tidak ingin kegagalan dalam segi apapun, namun untuk meningkatkan pendapatan tentunya  siapapun harus berani mencoba keluar dari zona aman. Terobosan MT-2 upaya meningkatkan penghasilan, mayoritas masyarakat Kabupaten Lebong yang berprofesi sebagai petani.

"Apapun program jika kita tidak laksanakan dengan tekun, tentunya hasilnya juga kurang maksimal. Seperti kegiatan meracun tikus, ini juga bentuk usaha pengendalian, agar tanaman padi MT-2  tetap bagus dan mudah-mudahan panennya pun melimpah," bebernya.

Dilanjutkan Kopli, dirinya berharap masyarakat tetap optimis bahwa petani sawah selain mereka yang punya modal untuk menanam palawija, mereka bisa ikut program MT-2. Dengan semakin ramai yang ikut, maka semakin kecil juga resiko  yang selama ini ditakutkan masyarakat. Semua orang tidak bisa mengatakan program ini pasti gagal, karena manusia hanya bisa berusaha dan rejeki itu sudah ada yang mengaturnya. 

"Paling tidak kita sudah mencoba, apalagi didesa-desa sekarang sudah ada bantuan garap, bibit, racun tikus dan pestisida yang siap diberikan kepada masyarakat yang ikut MT-2. Adanya bantuan ini, tentunya sudah menekan biaya pengarapan sawah yang seharusnya dikeluarkan petani," singkatnya.[spy]