Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pemkot Salurkan Bantuan untuk Azzam, Bayi dengan Gizi Buruk

PedomanBengkulu.com, Kota Bengkulu - Kondisi Bayi berusia 4 bulan bernama Achmad Syamsir Azzam yang menderita gizi buruk kini semakin membaik. Buah hati pasangan Wahyudin Saputra (13) dan Sapira Ayu (13) yang lahir tanggal 29 Januari 2023 itu sudah dibawa pulang ke rumah neneknya di Jalan Selatan 3 RT 25 RW.01 Kelurahan Kandang, Rabu (17/5/23).

Sebelumnya Azzam sempat dirawat di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Selain gizi buruk, bayi malang itu juga menderita sakit diare. Ahli gizi dari Puskesmas Kandang sudah koordinasi dengan ahli gizi di RSHD yang kesimpulannya memberikan 8 kotak susu berkalori tinggi untuk Azzam untuk menambah berat badannya

“Rombongan puskesmas kandang sudah turun, kunjungan ke rumah orangtua si bayi. Sudah dikasih susu tambahan juga dari RSHD,” ujar Plt Kadis Kesehatan Kota Bengkulu Dadi Hartono.

Dadi juga menerangkan bahwa pihak puskesmas Kandang sejak awal mengetahui kelahiran bayi dengan gizi buruk itu sudah melakukan penanganan berupa tindakan medis dan kordinasi dengan lurah, camat serta BazNas Kota Bengkulu. Namun sebelum BazNas memberikan bantuan berita soal bayi gizi buruk itu sudah mencuat atau viral di media.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Kandang, Nenny Heryani, MKM yang menangani langsung pasien bayi gizi buruk tersebut. Ia menerangkan bahwa bayi itu dilahirkan dari orangtuanya yang (maaf) keterbelakangan mental.

“Bayi ini dilahirkan dari Ibunya yang mempunyai kekurangan dari segi mental (cacat mental,red). Ibunya hamil pada saat masih jadi siswa di SLB Kelurahan Kandang Mas. Beberapa bulan lalu, si anak (Ibu Azzam) datang ke puskesmas dengan keluhan sudah beberapa bulan tidak menstruasi, itu sebelum menikah. Saat diperiksa ternyata positif hamil. Tapi sejak pemeriksaan saat itu, loss kontak dan tahu-tahu terdengar berita si anak sudah menikah dengan teman sekolahnya saat usia 14 tahun,” jelas Nenny.

Kemudian lahirlah si bayi dengan posisi prematur dan berat 1,7 KG. Saat itu, usia ibunya 15 tahun. Pihak puskesmas kemudian melakukan observasi dan edukasi kepada pihak keluarga, terutama kepada ibu si bayi.

Singkat cerita, sekitar sebulan yang lalu si bayi sakit diare sehingga dibawa ke RSHD dan didirawat 24 hari. Ternyata, selama beberapa bulan si bayi tidak mendapatkan ASI dari sang ibu dikarenakan sang ibu yang mengalami cacat mental. Ibu si bayi tidak mau menyusui bayinya.

“Ahli gizi kita sudah kordinasi dengan ahli gizi di RSHD bagaimana supaya kebutuhan gizi kalori bayi terpenuhi. Kemarin sudah dikasih 8 kotak susu dengan kalori tinggi. Saya terangkan juga, sebelum berita ini mencuat, kemarin saya sudah kordinasi dengan lurah kandang dan bu camat bagaimana tindakan selanjutnya. Jadi ditarik kesimpulan kita akan minta bantuan ke BazNas kota. Tapi ternyata sebelum terealisasi bantuan BazNas, beritanya sudah muncul di media,” terang Nenny.

Nenny melanjutkan, Rabu pagi pihaknya bersama lurah dan anggota DPRD Kota Bengkulu Teuku Zulkarnain sama-sama berkunjung ke rumah orangtua si bayi menyerahkan bantuan.

“Tadi pagi pihak puskesmas sudah kunjungan ke rumahnya dengan memberi edukasi kepada keluarga dalam hal ini neneknya. Karena cuma neneknya yang bisa merawat bayi, sedangkan Ibunya sudah pernah kita berikan edukasi tapi beliau tidak mengerti. Bahkan bayinya dianggapnya mainan seperti boneka,” kata Nenny.