Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Kantor MUI Kota Bengkulu Diresmikan

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu di Kompleks Masjid Agung At-Taqwa diresmikian, Kamis (9/3/2023). Peresmian dilakukan oleh Walikota Bengkulu H Helmi Hasan melalui Asisten III Pemerintah Kota Bengkulu H Tony Alfian.

Asisten III Pemerintah Kota Bengkulu H Tony Alfian menyampaikan pesan Walikota Bengkulu H Helmi Hasan mengucapkan puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan adanya kantor baru MUI Kota Bengkulu.

"Apresiasi setinggi-tingginya bagi setiap kontribusi positif yang diberikan MUI Kota Bengkulu dalam membangun kota yang kita cintai ini. Semoga ke depan dapat lebih maju lagi," kata H Tony Elfian.

Sementara Ketua MUI Kota Bengkulu H Zul Effendi dalam sambutannya mengatakan pentingnya sinergitas antara ulama dan umara dalam membangun Kota Bengkulu yang religius dan bahagia.

"Insya Allah dengan adanya kantor ini kegiatan organisasi akan terus berjalan dengan baik dan berkesinambungan," ujar H Zul Effendi.

Peresmian ini diawali dengan pembacaan Al-Qur'an dan diisi dengan rangkaian kegiatan pembukaan papan merk Kantor MUI Kota Bengkulu dan peninjauan ruangan yang ada di dalam kantor. Makan siang bersama juga menambah kehangatan acara ini.

Hadir perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bengkulu diantaranya Kakan Kemenag Kota, Kepala Pengadilan Agama Bengkulu, perwakilan Kodim, perwakilan Polresta dan Kajari, Baznas, pimpinan ormas Islam diantaranya, NU, Muhammadiyah, DMI, Dewan Dakwah, IKMI, IKADI, Aisyah, Muslimat, Fatayat, Salimah dan para alim ulama lainnya.

Saat penyerahan Kantor MUI Kota Bengkulu beberapa waktu yang lalu Wali Kota H Helmi Hasan mengatakan, nilai-nilai Islam harus hidup dalam tubuh masyarakat Bengkulu dengan amalan-amalan yang sempurna baik dari segi imaniah, ubudiah, muamalah, muasyarah dan akhlak.

Kehadiran MUI Kota Bengkulu di Kompleks Masjid Agung At-Taqwa Anggut Atas dinilai merupakan kebijakan yang strategis. Hal ini akan memudahkan masyarakat menyatu dengan ulama.

Masyarakat dapat memanfaatkan momen baik ini untuk sering-sering bersilaturahmi dengan ulama, duduk dalam majelis ilmu, bertanya mengenai permasalahan yang berkaitan dengan agama dan dunia. [**]