Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ciptakan Bengkulu Nol Diskriminasi

Senator Riri Damayanti John Latief

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Hari ini, Rabu (1/3/2023), seluruh dunia merayakan Zero Discrimination Day atau Hari Nol Diskriminasi yang kesembilan. Peringatan ini dicetuskan oleh program gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang HIV/AIDS bernama UNAIDS sebagai upaya mempromosikan gerakan solidaritas global untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi. 

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, diskriminasi dalam bentuk ketidaksetaraan seputar pendapatan, gender, usia, status, kesehatan, pekerjaan, kecacatan, orientasi seksual, penggunaan narkoba, etnis, ras, kelas dan suku masih terjadi di Tanah Air dan seluruh daerah yang ada di nusantara.

"Coba lihat kasus yang heboh baru-baru ini soal Jeep Wrangler Rubicon yang dipakai anak oknum pejabat negara yang ditemukan menunggak pajak kendaraan hingga Rp6 juta lebih. Kasus ini seperti fenomena gunung es, nampak sedikit, tapi sebenarnya di daerah ada begitu banyak," kata Hj Riri Damayanti John Latief.

Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menghapuskan segala bentuk diskriminasi mulai dari jajaran pemerintah kota/kabupaten, baik dalam bentuk pelayanan publik, kebebasan berpendapat maupun hal-hal lain.

"Diskriminasi dapat memicu krisis kepercayaan di tengah-tengah masyarakat yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan ekonomi dan sosial. Mudah-mudahan komitmen pemerintah daerah ini dapat diwujudkan dalam bentuk yang lebih nyata seperti mencari dan mengevaluasi semua regulasi yang bersifat diskriminatif," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.

Alumni SMP Negeri 1 Kota Bengkulu ini menekankan, masyarakat dapat berperan aktif dalam mewujudkan program nol diskriminasi dini dengan cara menyorot ketidaksetaraan yang ada di sekitar lalu berusaha menghapusnya atau memviralkannya melalui sosial media agar orang-orang dapat mengadvokasi perubahan.

"Berikan dukungan untuk gerakan-gerakan anti-diskriminasi. Laporkan ketidaksetaraan jika melihat suatu kasus diskriminasi. Kalau bisa menghapus ketidaksetaraan yang ada di sekitar dengan tangan sendiri lebih baik lagi, tapi kalau tidak viralkan sehingga menggerakkan pemerintah untuk menghapuskan diskriminasi tersebut," ujar Hj Riri Damayanti John atief.

Putri Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief ini menambahkan, pemerintah harus memberikan jaminan dan perlindungan kepada para penderita HIV/AIDS, pengguna narkoba, narapidana dan semua yang tidak lepas dari stigma negatif atau rentan memperoleh diskriminasi oleh masyarakat sekitar.

"Terutama di Bengkulu, jangan sampai orang-orang yang rentan memperoleh diskriminasi oleh masyarakat ini susah dapat kerjaan, dikucilkan, tidak dipedulikan, nggak dapat layanan kesehatan fisik ataupun mental yang baik. Insya Allah, Bengkulu harus bisa mencapai nol diskriminasi sebelum yang ditargetkan oleh dunia," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]