Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Buka Latsar CPNS, Gubernur Rohidin Pesankan Ini

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Gubernur Rohidin Mersyah membuka Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III angkatan I dan II serta golongan II angkatan I gelombang I tahun anggaran 2022 di lingkungan pemerintah Provinsi Bengkulu. 

"Setiap peserta harus memiliki niat dan semangat untuk mengabdi sebagai ASN. Sehingga dapat memberikan seluruh kemampuan sebagai pelayan masyarakat, dan tentu selalu bersedia untuk ditempatkan dimana saja," ujar Rohidin usai acara di aula Rafflesia BPSDM, Rabu (16/11).

Lebih lanjut, untuk menjadi ASN yang profesional, perlu membuat inovasi dimulai dari diri sendiri. Seperti, memiliki tutur kata baik, jujur, ikhlas, dan memiliki integritas. 

"ASN juga perlu memiliki mental dan komitmen kuat, dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Selain itu, ASN harus terus update pengetahuan dan wawasan sehingga dapat memegang amanah serta dapat menjadi ASN yang profesional," ujar Rohidin usai acara.

Sementara, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Bengkulu Soemarno mengungkapkan penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS Profesional, berakhlak, dan menguasai kompetensi bidang tugas sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. 

"Peserta Pelatihan dasar CPNS ini sebanyak 111 orang berasal dari ASN Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk pembiayaan dibebankan dari APBD masing-masing daerah," jelas Soemarno.

Lebih lanjut, Latsar CPNS ini nantinya akan diselenggarakan dengan pola blended learning, dilaksanakan dengan memadukan proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dan proses pembelajaran daring selama 647 jam pelajaran. 

"Metode pembelajaran yang digunakan pada peserta latsar di antaranya pembelajaran e-learning, MOOC, Habituasi dan Klasikal. Kemudian, untuk menyempurnakan latsar akan dilakukan evaluasi secara daring, dan klasikal, baik evaluasi terhadap widyaiswara, instruktur, peserta, coach, penguji mentor maupun evaluasi terhadap penyelenggara," tutup Soemarno.