Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Menyelamatkan Dunia dari Resesi

Ilustrasi

BERBAGAI lembaga keuangan internasional mengumumkan kekhawatirannya akan resesi global tahun 2023 mendatang. Pemicunya konon karena sesuatu yang populer dengan istilah The Perfect Storm atau 5C yakni Covid-19 Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Price, dan Cost of Living.

Indonesia melalui menteri-menterinya merasa percaya diri bahwa republik yang telah merdeka 77 tahun silam ini tidak termasuk dalam negara yang memburuk secara ekonomi pada saat negara-negara lain kelimpungan. Republik Indonesia diyakini kuat dari resesi.

Resesi diidentikan dengan anjloknya perekonomian yang secara kasat mata akan tampak dari merosotnya keuntungan perusahaan-perusahaan dan meledaknya angka pengangguran. Resesi yang diprediksi bakal terjadi 2023 mendatang bukan kali pertama, sebelumnya telah ada beberapa kali resesi bahkan hingga mendorong terjadinya perubahan besar di sebuah negara.

Bagi ahli dunia, resesi ekonomi terjadi karena berbagai alasan keduniaan. Misalnya tahun 2023 mendatang karena The Perfect Storm atau 5C. Hal ini tak jauh beda dengan permasalahan-permasalahan lainnya. Banjir karena penebangan hutan, kebakaran karena korsleting listrik, singkatnya tidak ada hubungannya dengan iman dan amal ibadah manusia.

Berbeda dengan orang beriman yang akan memandang semua kebaikan dan keburukan di dunia ini datang dari Allah subhanahu wa ta'ala. Bila hubungan dengan Allah baik, maka niscaya Allah akan berikan keadaan yang baik, sementara bila hubungan manusia dengan Allah buruk, maka keadaan akan menjadi buruk.

Berbagai sejarah manusia yang tertulis dengan indah di dalam Al-Qur'an membuktikan kebenaran pandangan orang beriman bahwa sebenarnya semua kebaikan dan keburukan di dunia ini datang dari Allah, tidak ada hubungannya dengan kekuatan dan kehebatan makhluk. Apa yang tertulis di Al-Qur'an ini terkonfirmasi dalam kehidupan nyata.

Namrud dan Fir'aun misalnya, dua penguasa zalim, karena hubungannya dengan Allah buruk, meski mereka berkuasa, punya kekayaan dan tentara yang kuat, tapi Allah binasakan dalam keadaan hina. Sementara Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman 'alaihima as-salām karena hubungannya dengan Allah baik, maka keduanya bahagia, di dunia dan akhirat.

Jadi bagi orang beriman, resesi global 2023 harusnya menjadi peringatan bahwa amal ibadah atau hubungan manusia saat ini dengan Allah dalam keadaan yang begitu buruk. Maka inilah yang harus diperbaiki. Kalau dipandang dari sudut ini, resesi harusnya dianggap sebagai anugerah karena menjadi pengingat agar manusia kembali kepada Allah.

Kalau resesi 2023 tidak membuat umat manusia kembali kepada Allah, maka ini berarti manusia tengah menanti ujian-ujian yang lebih berat. Sejarah membuktikan ketika manusia semakin ingkar kepada Allah, Allah akan bikin kondisi alam menjadi menyusahkan bagi keberlangsungan kehidupan. Banjir, gempa, wabah, perang dan lain sebagainya tidak akan berakhir.

Pada akhirnya, upaya untuk menyelamatkan dunia dari resesi 2023 ini sebenarnya mudah saja, seluruh pemimpin di dunia ini ajak rakyatnya bertobat kemudian menyempurnakan ketaatan kepada Allah. Kalau hal ini dilakukan, jangankan resesi, Allah telah berjanji menundukkan alam agar bisa menyenangkan umat manusia. Wallahu a'lam bishawab