Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Rakor Sinergi Penanggulangan Kemiskinan, Rosjonsyah Tekankan Pentingnya Pembaharuan Data

PedomanBengkulu.com, Mukomuko - Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rosjonsyah memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Mukomuko pada Jumat, 19/08/2022.

Rakor yang berlangsung di Gedung Balai Daerah Kabupaten Mukomuko ini dihadiri Wakil Bupati Mukomuko, Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu serta Forkopimda Kabupaten Mukomuko.

Wagub Rosjonsyah mendorong pemerintah Kabupaten Mukomuko untuk menggalakkan program pengentasan kemiskinan. Menurutnya, penanggulangan kemiskinan perlu usaha yang maksimal, dan tidak bisa hanya diserahkan kepada satu OPD saja, tapi perlu kerjasama dari seluruh elemen.

"Tingkat kemiskinan Kabupaten Mukomuko saat ini masih pada angka 11,93 persen. Berada di peringkat 6 dari 10 Kabupaten/Kota se Provinsi Bengkulu," sampai bupati Lebong dua periode ini.

"Oleh karena itu, kami datang ke Mukomuko ini untuk menjalin sinergi, dan merumuskan bersama langkah yang tepat untuk penanggulangan kemiskinan."

Rosjonsyah juga menegaskan bahwa kunci keberhasilan dari penanggulangan kemiskinan tersedianya pada data yang valid.

"Kita harus memperbaharui data kemiskinan kita, karena saat ini datanya sudah banyak berubah dan tidak sesuai kondisi lapangan,” jelas Rosjonsyah.

Jika data kemiskinan valid, kata Rosjonsyah, maka sangat berguna untuk merumuskan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Program bantuan pemerintah pun akan tepat sasaran dan tepat guna.

”Kami minta seluruh Kepada Desa untuk membantu memperbaharui data kemiskinan. Setelah terangkum akan kita laporkan ke Kemensos agar datanya bisa diperbaiki." 

"Nanti kalau ada yang kaya tapi rumah masih ditempeli stiker miskin itu perlu diperhatikan. Itu artinya masyarakat tidak jujur ngaku miskin terus. Sampai kapanpun Kabupaten Mukomuko akan terus menyandang kabupaten miskin. Padahal banyak yang punya kebun sawit, rumah bagus, punya mobil tapi kok ada stiker miskinnya, jangan bermental miskin," tegas Rosjonsyah.

"Ke depan dengan terjalinnya sinergitas yang baik, Harapan kedepan pada tahun 2024 zero kemiskinan dan zero stunting bisa dicapai," tutup Rosjonsyah. [AM/Adv]