Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Bengkulu Setelah Bermasker

Ilustrasi Masker


Alhamdulillah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengizinkan masyarakat untuk melepas masker saat beraktivitas di luar ruangan karena penanganan covid-19 di Indonesia semakin terkendali. Semua pihak menyambut baik keputusan ini. 

Bagaimana tidak, sejak perintah bermasker dikeluarkan sekira dua tahun lalu, seperti juga terjadi di banyak daerah lain, Bengkulu banyak melewati berbagai cobaan berat. Sejak kasus pertama diumumkan muncul di area masjid, sejak itu rumah ibadah sepi, horor demi horor pun terjadi, kematian meninggi, ekonomi rakyat banyak merugi.

Sejumlah fasilitas kesehatan kelimpungan. Petugas medis kewalahan melayani pasien. Tempat-tempat wisata yang biasa ramai, sepi seperti kuburan. Hoaks dan fitnah di tengah-tengah masyarakat menjadi momok yang menakutkan. Sekolah menjadi daring dan dikeluhkan para orang tua. Kemiskinan dan pengangguran meningkat.

Adanya berbagai fenomena yang memilukan itulah yang membuat arahan lepas marker dari presiden itu terdengar seperti orang yang melepas dahaga setelah seharian penuh berpuasa. Sebelum arahan lepas masker sendiri, situasi dan keadaan ekonomi sosial di tengah-tengah masyarakat telah memperlihatkan keadaan yang baik seperti sebelum pandemi, termasuk di Bengkulu.

Pandemi covid-19 menimbulkan banyak duka sekaligus pembelajaran penting bahwa Allah subhanahu wa ta'ala berkuasa mengubah suasana dan keadaan dunia sesuai dengan amal perbuatan manusia. Keluarnya arahan lepas masker setelah Ramadan 1443 Hijriah seakan menjadi pertanda membaiknya amalan manusia tahun ini.

Pandemi mengajarkan Bengkulu bahwa saat sebuah masyarakat mengingkari perintah Allah subhanahu wa ta'ala, maka cobaan demi cobaan akan datang menghampiri. Sebaliknya, ketika sebuah masyarakat menunaikan perintah Allah, maka Allah akan berikan pertolongan kepadanya. Awalnya memang susah dulu, tapi akhirnya pasti menyenangkan.

Allah subhanahu wa ta'ala sengaja memberikan berbagai ujian, menciptakan kehidupan dan kematian bagi manusia untuk melihat siapa diantara manusia yang baik amalnya. Inilah yang menjadi dalil kenapa ketika pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir telah datang lagi ujian-ujian berupa kelangkaan minyak hingga darurat wabah ternak yang marak saat ini.

Kesimpulannya, pembelajaran dari pandemi covid-19 seharusnya cukup sebagai bekal untuk Bengkulu kembali menyempurnakan wujudnya perintah Allah subhanahu wa ta’ala di tengah-tengah masyarakat, paling tidak seperti amalan di bulan Ramadan 1443 Hijriah. Jangan sebaliknya seperti yang terlihat dalam penangkapan 40 petani di Mukomuko.

Bengkulu setelah dua tahun bermasker seharusnya mulai menyadari bahwa yang terpenting dalam agama adalah pengorbanan, dalam politik adalah prinsip, dalam kekayaan adalah kerja dan dalam pengetahuan adalah kemanusiaan.

Harusnya perbuatan Bengkulu setelah bermasker mencerminkan kebencian terhadap hawa nafsu, penzaliman dan sikap berlebih-lebihan sebagaimana kebencian terhadap kembalinya keadaan seperti saat dicengkram oleh pandemi covid-19.