Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Bengkulu Berzakat

Semangat beribadah warga Bengkulu pada Ramadan 1443 Hijriah ini tampak benar-benar berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Bukan hanya dari segi ibadah ritual menyembah Allah Sang Pencipta, namun juga dari segi ibadah sosial berupa menyisihkan rezeki yang Allah berikan dengan menunaikan zakat, infaq dan sedekah.

Terpantau di beberapa masjid yang menghidupkan amalan dengan sungguh-sungguh, makanan dan minuman untuk berbuka puasa berlimpah ruah, sampai-sampai melebihi jumlah jamaah yang merapikan safnya dalam salat berjamaah. Agar tidak mubazir, beberapa masjid sampai harus mengalokasikan sisa berbuka itu untuk program lainnya seperti tadarusan.

Semangat Ramadan 1443 Hijriah ini adalah potensi terbaik yang dimiliki Bengkulu untuk menekan kemiskinan yang masih cukup tinggi. Sebab, tujuan puasa adalah untuk menciptakan manusia yang bertakwa, manusia yang gelisah tidurnya saat mengetahui kalau ada perut tetangganya yang didera kemiskinan menderita kelaparan.

Kata BPS, periode Maret–September 2021, jumlah orang miskin di Bengkulu sebanyak 291.079 atau 14,43 persen dari keseluruhan jumlah penduduk. Sementara data Baznas Bengkulu menyebutkan kalau di Bengkulu seluruh ASN dan karyawan swasta bayar zakat maka akan terkumpul uang sekira Rp300 miliar per tahun, cukup untuk memberikan makan setiap orang miskin di Bengkulu.

Namun sayang, dana yang terkumpul masih jauh dari potensi. Bukan hanya di Bengkulu, tapi juga se-Indonesia. Baznas RI memperkirakan potensi masyarakat nasional untuk membayar zakat sekitar Rp317 triliun, namun yang terkumpul baru Rp12 triliun. Di Bengkulu, dari potensi yang disebut tadi, sejak bulan Januari hingga Mei tahun 2021 baru terkumpul Rp27 miliar.

Maka untuk mencapai potensi itu, semua pemangku kebijakan terkait di Bengkulu bisa memanfaat momen Ramadan 1443 Hijriah ini melalui berbagai aktifitas di bulan puasa. Minimal lima kali dalam sehari waktu salat berjamaah di masjid, semangat berzakat, berinfaq dan bersedekah warga Bengkulu bisa dipompa demi terwujudnya tatanan masyarakat madani tanpa ada yang miskin dan lapar.

Orang malas beramal tidak semata-mata karena setan menguasainya atau orang tersebut dikuasai hawa nafsunya, namun bisa jadi karena orang tidak mengetahui apa keuntungan dalam sebuah amalan. Kalau setiap masjid atau lembaga, atau organisasi sosial rutin mensosialisasikan keuntungan berzakat, berinfaq dan bersedekah di tempatnya masing-masing, niscaya kesemangatan akan meningkat.

Inisiasi Pemprov Bengkulu yang akan menerbitkan peraturan daerah dan pergub zakat patut diapresiasi, sebuah langkah yang telah lebih dulu dipelopori oleh Pemerintah Kota Bengkulu dan layak untuk diikuti oleh seluruh Pemerintah Kabupaten se-Bengkulu. Namun usaha ini akan sia-sia kalau tidak diimbangi dengan sosialisasi yang masif ke masyarakat.

Semoga dalam momentum Ramadan 1443 Hijriah ini dapat menjadi gerakan Bengkulu berzakat, berinfaq dan bersedekah sehingga seluruh warga Bengkulu khususnya, Indonesia dan umat manusia seluruhnya pada umumnya dapat mencapai jabatan terhormat di sisi Allah, menyandang derajat mutakin. Wallahu a’lam bis showab.