Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Senator Riri Apresiasi Bengkulu Nyaris Merdeka dari Blank Spot

PedomanBengkulu.com - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 1.064 desa/kelurahan di Provinsi Bengkulu telah terlayani sinyal internet telepon seluler 4G/LTE pada 2020 atau meningkat 40 persen lebih dari tahun tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 757 desa/kelurahan.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief memberikan apresiasi atas peningkatan tajam tersebut meski aspirasi mengenai hal ini sebenarnya telah berkali-kali ia sampaikan melalui berbagai kesempatan.

"Zaman now sinyal internet telepon seluler sudah jadi kebutuhan penting, bukan hanya untuk berkomunikasi, tapi juga bagi dunia pendidikan, hiburan, bahkan untuk berbisnis dan menghasil uang. Alhamdulillah kalau di Bengkulu hampir semua sudah dapat sinyal telepon," kata Hj Riri Damayanti John Latief.

Data terhimpun, masih ada 32 desa/kelurahan di Bengkulu yang tidak memiliki sinyal telepon seluler pada 2020. Sementara 308 desa/kelurahan telah terlayani sinyal 3G/H/H+/EVDO dan sebanyak 97 desa/kelurahan hanya terlayani sinyal 2,5G/E/GPRS.

"Dari data-data yang ada menunjukkan hanya sisa sedikit desa lagi di Bengkulu yang belum tersentuh sinyal telepon seluler. Mudah-mudahan tahun ini sudah semua dan dimana sinyal masih lemah bisa diperkuat," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief. 

Perempuan yang digelari Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk terus mendorong pemerataan akses internet dengan cara membangun infrastruktur digital secara masif, meski di daerah terpencil dan tertinggal.

"Apresiasi saya buat desa-desa yang bergerak secara mandiri menyediakan kebutuhan internet bagi warganya karena menyadari bahwa ini adalah tuntutan zaman. Sekarang bahkan untuk pelayanan publik aja sudah banyak yang menggunakan internet," papar Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini berharap semakin meluasnya jaringan sinyal internet telepon seluler ini dapat menopang digitalisasi ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Bumi Rafflesia.

"Semoga tahun depan tidak ada lagi kisah menyedihkan para pelajar yang harus berjalan kaki berkilo-kilo hingga menyusuri lembah hanya untuk mendapatkan sinyal internet karena harus mengikuti proses belajar online," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) per April 2021 yang lalu, masih terdapat 12.548 desa di seluruh Indonesia yang saat ini masih belum memiliki akses jaringan internet 4G.

Kominfo sendiri hingga tahun 2022 telah berkomitmen akan membangun jaringan ini di 9.113 desa dan sisa 3.435 desa dan kelurahan di wilayah komersial telah menjadi komitmen operator seluler.

Dengan adanya komitmen tersebut pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia dapat lebih cepat 10 tahun dari rencana awal di tahun 2032. [Muhammad Qolbi]