Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

800 Hektar Sawah Dikeringkan, Produksi Padi Bengkulu Selatan Menurun

Rehab Irigasi Air Nipis

BENGKULU SELATAN, PB - Perehaban irigasi di Air Nipis tahun 2016 yang berlanjut pada tahun 2017 menyebabkan petani yang terkena dampak pengeringan tidak menanam padi.

Efeknya, produksi padi Bengkulu Selatan menurun pada tahun 2016. Pada tahun 2014, produksi padi sebanyak 88.307 Ton, tahun 2015 meningkat ke angka 88.739 Ton dan tahun 2016 turun sebanyak 7.280 Ton menjadi 81.459 Ton.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Trisman.

Meski produksi padi menurun, namun menurutnya, kebutuhan beras di Bengkulu Selatan tetap surplus. Tahun 2014 surplus sebesar 29.390 Ton, 2015 surplus 33.214 Ton dan 2016 surplus 29.045 Ton.

“Untuk tahun 2016 itu memang ada penurunan produksi, ini lebih disebabkan karena adanya perbaikan irigasi Air Nipis. Pengeringan sawah membuat petani tidak menanam padi, mereka lebih memilih menanam padi,” jelas Trisman saat ditemui pedomanbengkulu.com di ruang kerjanya, Jumat (15/9/2017).

Tahun ini, pihak Balai Wilayah Sungai Bengkulu kembali melakukan perehaban saluran irigasi primer di Air Nipis kiri. Akibatnya seluas 800 Hektar lahan persawahan di Ataran Pematang Gambir tidak bisa ditanam padi. Hal ini tentu sangat merugikan dan menurunkan produksi padi.

“Miliaran kerugian yang ditimbulkan akinat rehab ini. Coba hitung, di sana asda 800 Hektar sawah. Perhektar itu menghasilkan gabah kering 8 Ton. Harga gabah kering per Kilo itu Rp 4 ribuan. Coba hitung, berapa Miliar kerugiannya,” urai Trisman.

Trisman menyayangkan pihak Balai Sungai dari Bengkulu tidak berkoordinasi sebelum melakukan perehaban saluran irigasi. Semestinya, waktu perehaban bisa disesuaikan dengan jadwal petani saat bertanam jagung atau tanaman lainnya kecuali padi.

“Baiknya, pekerjaan rehab ini jangan tabrakanb dengan jadwal petani menanam padi. Ini pas musim turun tanam padi, irigasi direhan. Kalau dikoordinasikan, kan bisa saja pekerjaan rehab dikerjakan saat petani musim tanam jagung, kan tidak menggangu,” tandas Trisman.

Dirinya meminta kepada pihak Balai Sungai agar segera menyelesaikan perbaikan irigasi. Sehingga petani di Ataran Pematang Gambir bisa kembali menanam padi. [Apd]