Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Tolak Tempati Pasar, Pemprov Temui Pedagang

BENGKULU UTARA, PB - Sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap pembangunan yang ada di kabupaten dan kota, serta memastikan pembangunan berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat, Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan pemantauan serta memberikan solusi jika terdapat permasalahan.

Seperti yang terjadi pada pembangunan Pasar Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lais, Giri Mulya, Ketahun (Lagita) Kabupaten Bengkulu Utara. Dimana dalam perjalanannya terjadi persoalan penolakan para pedagang untuk menempati pasar yang baru dibangun tersebut.

Untuk itulah, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menginstruksikan dinas terkait, yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, untuk turun kelapangan guna mengetahui langsung duduk persolan yang ada, sehingga dapat dicarikan solusinya.

Sebagai informasi, Pasar KTM Lagita dibagun atas bantuan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dengan anggaran sebesar 10 miliar lebih. Pembangunan pasar KTM Lagita direncanakan dua tahap. Tahap pertama telah dibangun di samping pasar D1 Giri Kencana, Kecamatan Ketahun dengan anggaran sebesar 4,9 miliar.

Pasar tersebut diresmikan langsung oleh Dirjen Kemendag RI, pada tanggal 10 Januari 2017 lalu. Pada pembanguan tahap pertama ini memliki kapasitas 60 kios dan 40 los. Sedangkan jumlah pedagang yang terdaftar di pasar D1 Giri Kecana Ketahun, sebanyak 240 orang.

Nah, pada pembangunan tahap kedua yang direncanakan akan dibangun tepat dilokasi pasar D1 Giri Kencana Ketahun tersebut, diketahui akan dibangun sebanyak 35 kios dan selebihnya sekitar 165 lapak. Dimana anggaran yang akan dikucurkan sebesar 6 miliar.

Dari imformasi yang didapat oleh Disperindag Provinsi Bengkulu, yang bertemu langsung dengan para pedagang di Pasar D1 Giri Kencana Ketahun, para pedagang pada dasarnya mendukung pembangunan Pasar KTM Lagita tersebut. Hanya saja mereka menolak untuk direlokasi ke pasar yang baru tersebut, karena keadaan pasar yang tidak layak untuk mereka berjualan seperti saat ini.

“Kami bukan menolak pembangunan pasar, namun kami ingin agar kios pasar yang dibangun nanti sebesar 3X4 meter, itu saja keinginan kami,” sebut perwakilan pedagang D1 Giri Kencana Ketahun, Fauzan, saat menyampaikan aspirasinya kepada utusan dari Provinsi Bengkulu di lokasi pasar D1 Giri Kencana Ketahun, Kamis (13/7/2017).

Selain itu, tambah Fauzan, jumlah pedagang yang ada di pasar D1 Giri Kencana Ketahun, tercatat sebanyak 240 orang. Sedangkan kapasitas pasar yang akan dibangun dilokasi pasar yang ditempati mereka sekarang, hanya 35 kios dan selebihnya 165 lapak pedagang.

“Dengan rencana pembagunan 35 kios dan 165 lapak pada tahap kedua ini, apakah akan dapat menampung jumlah kami yang sebanyak 240 pedagang ini. Jangan sampai menghilangkan hak kami sebagi pedagang,” imbuh Fauzan.

Rencana pembangunan pasar tahap dua tersebut didapati mereka saat hearing bersama Disperindag Kabupaten Bengkulu Utara dengan DPRD Kabupaten Bengkulu Utara beberapa waktu lalu. Walaupun telah dibangun pada tahap pertama dengan 60 kios dan 40 lapak, hal itu juga tidak memenuhi keinginan mereka, karena kios pasar yang dibangun tidak sesaui kebutuhan mereka hanya 2X3 meter saja.

“Pasar tersebut juga kiosnya kecil. Hanya 2X3 meter saja, selain itu, akses jalan menuju pasar belum memadai dan sepi pembeli,” tandas Fauzan.

Mereka juga menyayangkan tidak adanya komukasi dan keterbukaan pemerintah kabupaten terhadap pembagunan pasar KTM Lagita tersebut kepada para pedagang.

“Hingga saat ini belum ada titik terang dari permasalahan kami ini. Pemkab sendiri seakan memaksakan kehendaknya,” cetus pedagang lainnya.

Menurut mereka, Pasar D1 Ketahun ini masih layak digunakan dan merupakan sumber mata pencaharian mereka. Dampak dari persoalan pembangunan pasar tersebut, mereka terpaksa merumahkan 150 orang karyawan, langkah tersebut diambil karena belum adanya kepastian atas nasib mereka saat ini.

Menanggapi semua aspirasi mereka, Disperindag Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Erik Rizal, menampung semua aspirasi pedagang tersebut dan akan dilaporkan ke Plt Gubernur Bengkulu.

“Apa yang bapak-bapak sampaikan disini, akan kami laporkan langsung ke Plt Gubernur Bengkulu, agar dapat dicarikan solusinya,” kata Erik rizal, dihadapan para pedagang.

Setelah pertemuan ini, tambah Erik, pihaknya akan melakukan langkah selanjutnya, dengan berkoordinasi pada pihak Pemkab Bengkulu Utara, maupun dengan instansi terkait lainya.

“Nanti akan ada tahap dua, apakah kita akan datang lagi bersama DPRD kabupaten atau dengan Kepala Dsperindag Kabupaten. Tentunya akan kita carikan solusi dari permasalahan ini,” ujar Erik.

Erik juga memberikan arahan agar para pedagang dapat menyampaikan langsung aspirasi mereka saat mereka diundang pada pertemuan dengan Pemkab Bengkulu Utara nantinya, sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi para pedagang.

Sementara itu, Sekretaris Camat, Kecamatan Ketahun yang ditemui, Bambang Purwadi, menampik adanya gejolak yang terjadi terhadap pembangunan Pasar KTM Lagita tersebut. Menurutnya, timbulnya persoalan yang ada dipasar D1 Ketahun karena segelintir pedagang yang tidak menerima pembanguan Pasar KTM Lagita tersebut.

“Dibilang gejolak nggak, hanya beberapa orang yang membentangkan spanduk untuk menyuarakan aspirasi mereka. Selain itu, pedagang kan banyak di sana, jadi tentu banyak alasan-alasan mereka untuk menolak direlokasi ke pasar yang baru,” kata Bambang Purwadi.

Untuk mediasi, masih kata Bambang, sudah beberapa kali dilakukan baik dari pemerintah kabupaten, pihak UPTD Pasar KTM Lagita, maupun dari DPRD Kabupaten Bengkulu utara.

“Kesimpulan yang saya dengar, akan dijadwalkan pertemuan pihak DPRD Kabupaten dengan perwakilan pedagang dalam waktu dekat ini,” sebut Bambang.

Saat ini, Pemkab telah membuat kios sementara sebanyak 100 unit untuk merelokasi pedagang D1 Ketahun. [Rilis/AM]