Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pelaksanaan Energi Terbarukan Terkendala Modal dan Teknologi

JAKARTA, PB - Cadangan energi fosil di Indonesia terus berkurang. Sementara akses masyarakat terhadap energi masih terbatas, terutama di daerah teringgal, terpencil dan perbatasan.

Disisi lain, cadangan produksi minyak terus menurun seiring kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meningkat. Karenanya, kebutuhan akan energi terbarukan semakin mendesak.

Senator termuda Indonesia, Riri Damayanti John Latief, mengungkapkan, meski sangat berkeinginan agar energi terbarukan dapat segera dimanfaatkan rakyat Indonesia, namun terdapat sejumlah kendala yang dihadapi saat ini.

"Terutama dari sisi teknologi dan pendanaan. Biaya produksi energi terbarukan masih relatif mahal dan belum kompetitif serta dijangkau oleh masyarakat," katanya kepada jurnalis, Senin (17/7/2017).

Ketimpangan antar wilayah, lanjut buah hati John Latief dan Leni Haryati ini, juga menjadi permasalahan sendiri dalam distribusi komoditas energi.

"Wilayah Jawa mempunyai kebutuhan energi yang besar, sementara sumber daya energi mereka terbatas. Sedangkan di luar Jawa, potensinya cukup besar namun kebutuhan energinya relatif masih kecil dan infrastruktur energinya masih terbatas," ungkapnya.

Masalah-masalah lain, tambah anggota Komite II DPD RI itu, ikut membuat persoalan penerapan energi terbarukan semakin rumit. Misalnya, isu sosial seperti pembebasan lahan, perijinan, tuntutan hukum, dan kerjasama dengan pihak ketiga.

"Semua ini perlu kajian secara mendalam. Ada tiga hal yang pasti, yakni energi terbarukan ramah lingkungan, potensinya menyebar di seluruh wilayah Indonesia dan energi terbarukan yang kita miliki lengkap mulai dari air, panas bumi, matahari, angin, hingga nuklir," tutupnya. [AR]