Oleh karena itu, Gubernur Bengkulu yang akrab disapa RM ini, meminta Penas KTNA dijadikan sebuah moment yang harus dimanfaatkan secerdas mungkin, karena ini harus menghasilkan manfaat sebesar–besarnya bagi perkembangan sektor Agro dan Maritim Bengkulu. Jangan sampai tujuan utama mengikuti pertemuan tingkat nasional tersebut justru tidak memberikan manfaat bagi petani dan nelayan Bengkulu.
“Itu niat utamanya, tapi bukan tujuan utamanya karena kita ingin berkunjung ke Aceh, karena belum pernah kesana. Kalau itu proiritas yang terakhir. Jadi kalau berangkat ke sana itu karena nian hanya ingin berkunjung, berdosa kita,” jelas Gubernur RM dalam sambutannya pada Ramah Tamah dan Pelepasan Kontingen Penas KTNS Provinsi Bengkulu 2017, di Balai Semarak Raya Bengkulu, Senin (01/05).
Ditambahkan Gubernur RM, sepulangnya dari Penas KTNA nanti, para Kontingen wajib membawa oleh–oleh yang harus diberikan kepada para petani dan nelayan Bengkulu. Karena yang diperlukan oleh petani dan nelayan Bengkulu adalah jenis komoditas yang paling menguntungkan, yang kemudian diaplikasikan sehingga mampu menimbulkan efek kesejahteraan.
“Nah oleh karena itu kita harus memberikan oleh–oleh sepulang dari sana. Apa itu oleh – olehnya, yaitu bermacam jenis komoditas pertanian dan maritime yang mampu kita berikan dan sekaligus juga mampu kita wujudkan di Bumi Rafflesia ini,” tambah Gubernur.
“Untuk peserta atau kontingen sudah kita siapkan yang berasal dari dinas teknis dan dari perwakilan kelompok tani dan nelayan 10 kabupaten-kota. Dari kesiapan yang ada kami berharap semua akan berjalan lancar,” jelas Buyung Azhari selaku Ketua Panitia. [Ms]