Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

HUT Kota Curup, Ada Potensi Kebocoran PAD Ratusan Juta

REJANG LEBONG, PB - Perayaan HUT Curup Ke 137 telah berakhir. Namun,  menyisakan sejumlah masalah dalam hal potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sisi.  Diantaranya,  dari Sisi Tenda, lapak kaki lima dan Parkir. Bahkan,  uang senilai ratusan juta yang harusnya menjadi PAD Rejang Lebong justru mengalir ke kantong pribadi orang orang tertentu.

Sesuai data terhimpun,  jumlah tenda yang terpasang dan digunakan dalam memeriahkan HUT Kota Curup 137 berjumlah 206 tenda dengan rincian 146 tenda dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan UMKM,  perindustrian dan perdagangan (DisKopUKMPerindag) Rejang Lebong dan 60 tenda di koordinir oleh persatuan pedagang  bernama 'Montana'.

"Untuk 146 tenda yang kita rinciannya yaitu 106 tenda kita pinjam dari salah satu pengusaha di kepahiang dan 40 tenda bantuan dati Montana" ujar Kepala DisKopUKMPerindag Rejang Lebong,  Sabirin Saleh di ruang kerjanya.

Diakui Sabirin,  dari 146 tenda yang dikelola hanya 106 tenda yang uang sewanya di setor langsung ke Kas Daerah Sebagai PAD. Sedangkan,  40 tenda akan diserahkan kembali kepada bagian umum Pemda Rejang Lebong dan Montana.

"Satu tenda kita sewakan Rp 900 ribu. Dari uang itu,  Rp 650ribu kita bayarkan kepada pemilik tenda dari kepahiyang,  Rp 100 ribu kita setor ke kas Daerah dan Rp 150 ribu kita jadikan sebagai honor dan operasional Pegawai kita yang terlibat.  Sedangkan,  uang sewa dari 40 tenda Montana yang di perbantukan kepada kita akan kita simpan dulu untuk diserahkan kepada bagian Umum Setdakab Rejang Lebong.," ujar Sabirin.

Sementara itu,  ditempat terpisah, Susanto (33) salah satu pedagang peserta bazar HUT Kota Curup mengatakan,  tenda yang dipakai di sewa mencapai Rp 2 juta per tenda. "Kalau untuk Dinas atau Instansi benar Rp 900 per tenda.  Sedangkan untuk pedagang seperti kami ini Rp 2 juta per tenda pak, " ujar Susanto.

Sementara Ayu (26) Pedagang makanan kecil sekaligus Istri salah satu anggota TNI mengatakan menyewa lapak kaki lima senilai Rp 600 ribu berukuran 3 x 4 meter. "Uangnya saya serahkan kepada salah satu anggota TNI yang mengelola atau koordinator Penjualan Lapak ini, " ujarnya polos.

Pantauan Wartawan,  setiap tahun,  uang sewa lapak kaki lima,  tenda bazar, tenda pameran serta Parkir menjadi sumber  utama PAD Rejang Lebong.  Ironisnya,  tahun ini hanya tenda yang di kelola oleh disKopUKMPerindag saja yang menjadi sumber PAD.  Itupun nilainya sangat minim dari biasanya.  [Ifan]