Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

653 Desa Masih Miskin

BENGKULU, PB - Kemiskinan dan ketertinggalan masih menjadi permasalahan yang utama bagi Provinsi Bengkulu, walaupun pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan ke tiga tahun 2016 tumbuh sebesar 5,619 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,02 persen.

Namun, pendapatan perkapita Provinsi Bengkulu tahun 2015 sebesar 26,8 juta rupiah yang merupakan terendah kedua di Sumatera dan urutan ke delapan terendah secara nasional.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, saat membacakan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPD) tahun 2016, di ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Bengkulu, Rabu (29/3).

“Dari sisi kemiskinan dan ketertinggalan, angka kemiskinan provinsi sudah menembus angka 17,32 persen, melebihi angka kemiskinan nasional yang bertengger pada angka 10,86 persen, peringkat pertama tertinggal se-Sumatera dan peringkat tertinggi ke enam secara nasional,” sebut Wagub Rohidin.

Tingginya angka kemiskinan tersebut, lanjutnya, disebabkan angka pengangguran terbuka di Provinsi Bengkulu yang mencapai 3,33 persen, walaupun lebih rendah pada angka pengangguaran nasional 5,61 persen, namun, sambungnya, kualitas tenaga kerja yang masih rendah.

“Ada penurunan pada Agustus 2015 sebesar 4,9 persen, namun secara kualitas, tenaga kerja masih cukup rendah, ditandai dengan tingkat pendidikkan tenaga kerja SLTA kebawah, masih di angka 84,4 persen,” tuturnya, sembari membacakan laporan.

Hal inilah yang menjadi pemicu kemiskinan, disamping itu juga, diakibatkan masih banyaknya desa yang tertinggal, dimana ada 653 desa miskin atau 48,62 persen dari total desa di Provinsi Bengkulu.

Oleh karena itu, Wagub Rohidin menyampaikan, Provinsi Bengkulu terus berjibaku untuk mengentaskan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan, dengan berbagai upaya, seperti pembagunan infrastruktur strategis, serta peningkatan sumber daya manusia.

Selain itu, wagub Rohidin juga menyampaikan capaian kinerja dan prestasi yang sudah diraih oleh pemerintah Provinsi Bengkulu di tahun 2016 lalu. Dimana ada capaian perbaikan dan pertumbuhan pada pembangunan bidang infrastrukur, ekonomi, dan SDA.

“Dimana tahun 2016 telah tumbuh sebanyak 5.605 unit industri kecil menengah, dengan nilai produksi sebesar Rp 420, 755 miliar lebih. Bidang investasi mencapai Rp 169,315 miliar lebih, Penerimaan Negara Bukan Pajak pada sektor tambang batu bara mencapai Rp 86 miliar, dengan produksi batu bara 3,172 juta ton lebih. Realisasi ekspor komoditi Provinsi Bengkulu sebesar 79,443 juta Dolar Amerika,” sampainya.

Disamping itu juga, sambungnya, Provinsi Bengkulu telah beberapa kali meraih prestasi, serta berbagai penghargaan pada tahun 2016 lalu.

Diakhir pemaparannya, Wagub Rohidin mengatakan, secara umum penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dalam tahun 2016 telah dilaksanakan se-optimal mungkin, dan berjalan dengan baik sesuai target yang di tetapkan dalam RPJMD tahun 2016-2021.

Walaupun belum dapat memenuhi semua aspirasi masyarakat dan keinginan masyarakat serta penyelesaian masalah yang ada, bukan karena pemerintah daerah kurang peka, namun, sambungnya, karena semata-mata keterbatasan sumber daya yang dimiliki, terutama dana yang kita miliki.

“Semua permasalahan yang ada akan di selesaikan dengan skala prioritas yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan Pemerintahan daerah tahun 2016 menjadi barometer dalam menjalankan visi dan misi yang ditetapkan pada RPJMD Provinsi Bengkulu tahun 2016-2021 nanti,” tutur mantan Wakil Bupati Bengkulu selatan ini. [Ms]