Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Mengendus Jejak Bengkulu dalam Catatan Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Oleh : El Anhar/Muhtohar*

Jika mendengar nama Bengkulu, yang terlintas di pikiran kebanyakan orang mungkin tentang pesona bibir Pantai Panjang yang tak henti-hentinya menyunggingkan keindahannya, kemeriahan festival tabotnya, kelezatan Perut Punai-nya, atau mungkin mengenalnya hanya sebatas daerah terpencil di ujung Pulau Sumatera dengan cukup berkata, “Oh.. Bengkulu. Iya, pernah denger nama kota itu,” atau, “Bengkulu, ya? Kata orang tuaku, aku punya saudara yang tinggal di sana.”

Namun, pernahkah terlintas di benak Anda bahwa provinsi yang kerap kali disapa Bumi Rafflesia itu menyimpan banyak peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa Bengkulu sedikit banyak sudah ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia?

Dimulai dari bangunan bersejarah Rumah Bung Karno. Rumah yang sampai sekarang masih menjadi salah satu objek wisata sejarah andalan Kota Bengkulu itu dibangun bukan tanpa alasan. Menurut catatan sejarah, Bapak Proklamator itu memang pernah diasingkan di Bengkulu selama beberapa tahun karena kiprahnya yang dianggap berbahaya oleh Belanda. Kemudian, ada sebuah makam yang sampai sekarang masih terpelihara dengan baik, yaitu makam Sentot Alibasyah.

Beliau merupakan salah satu tokoh yang ikut berjuang membantu Pangeran Diponegoro dan menempati posisi yang sangat vital yaitu sebagai panglima perang. Ada juga Benteng Marlborough, benteng yang konon jika dilihat dari atas berbentuk kura-kura dan dibangun pada tahun 1713-1719 itu juga menjadi saksi bisu kegigihan perjuangan rakyat Bengkulu dalam mengusir penjajah sekaligus menggambarkan penderitaan rakyat Bengkulu pada masa itu.

Bagaimana tidak? Pembangunan benteng semegah itu, sebagian besar pekerjanya didatangkan dari Indonesia, termasuk rakyat Bengkulu tentunya. Dengan sistem kontrak kerja yang lebih menguntungkan pihak penjajah, tentu kita semua bisa membayangkan betapa sengsaranya para pekerja Indonesia kala itu. Dari beberapa tempat bersejarah di atas, ada satu lagi kompleks peninggalan sejarah yang menarik untuk dibahas.

Yaitu Makam Inggris. Kompleks pemakaman yang terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Jitra, Kecamatan Teluk Segara itu menyimpan rahasia besar mengenai hubungan rakyat Bengkulu dengan Inggris pada masa lalu. Hal itu jelas ada kaitannya dengan perjuangan rakyat Bengkulu bagi kemerdekaan Indonesia. Lensa sejarah merekam bahwa Inggris berhasil menjajah Indonesia pada tahun 1650 M dan Kota Bengkulu menjadi pusat pemerintahan kolonialis. Selain para tentara maupun warga sipil, para tokoh penguasa Inggris yang mengusai Bengkulu pada tahun 1775-1940 M juga dimakamkan di kompleks itu. Di antaranya McDouglas, Parker, Hutchinson, Mclean dan lain-lain.

Awalnya, jumlah batu nisan kompleks makam yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya dan dilindungi Undang-Undang No.11 tahun 2010 itu sebanyak 1000 batu nisan yang tersebar di lahan seluas 4,5 hektar. Namun, karena banyak yang digunakan sebagai lahan pembangunan, akhirnya hanya ada sekitar 53 nisan lagi yang masih bisa kita jumpai.

Ada yang menarik dari kompleks pemakaman Inggris terbesar di Asia itu. Menurut informasi dari warga sekitar, batu nisan yang berbentuk artistik monumental itu apabila semakin besar ukurannya maka semakin tinggi pula jabatan atau status sosial orang tersebut semasa hidupnya. Selain itu, ada juga yang berbentuk patung Nona Inggris, sepasang nisan kembar berbentuk segitiga runcing ke atas, nisan bergambar tengkorak, dan patung anjing yang konon merupakan makam anjing peliharaan orang Inggris pada waktu itu, serta bentuk aneh lainnya. Menarik dikunjungi bukan?

*Tenaga Pengajar MTs Negeri 2 Mukomuko