Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Meski Dibenci, Gusnan Tetap Lanjutkan Penertiban Kolam Air Deras

15978933_1318677808197737_1507891375_n 15978558_1318676658197852_795209711_n

 

 

 

 

 

 

 

BENGKULU SELATAN, PB - Kerja keras tim Pemda Bengkulu Selatan bersama Polres dan Kodim Bengkulu Selatan menertibkan kolam air deras tmapknya sudah membuahkan hasil. Areal persawahan yang kekeringan lantaran banyaknya kebocoran dan penyalahgunaan air irigasi sedikit demi sedikit sudah mulai teratasi.

Baca juga: Sawah Kekeringan, Wakil Bupati BS Gandeng Kapolres dan Dandim Tertibkan Kolam Air Deras

Kondisi ini dialami daerah persawahan di bagian hilir irigasi seginim seperti di Desa Tanjung Agung sudah dialiri air irigasi. Meski demikian, tidak serta merta kerja keras tim tersebut disambut baik oleh masyarakat. Tidak sedikit orang yang membenci ketegasan Wakil bupati tersebut, khususnya masyarakat dan pengusaha kolam air deras.

Seperti diketahui bersama, diantara pemilik kolam air deras tidak sedikit merupakan 'orang-orang besar' seperti pejabat, pengusaha dan mantan pejabat. Meski menuai kebencian, Gusnan Mulyadi tetap akan konsisten melanjutkan penertiban kolam air deras ini.

Menurut Wakil Bupati, setelah menyasar kolam air deras di kawasan Seginim dan Air Nipis, selanjutnya, dirinya bersama tim akan melanjutkan penertiban kolam air deras di wilayah Kedurang. Direncanakan, penertiban kolam air deras di wilayah Kedurang akan dimulai pada Selasa (17/1/17) mendatang.

"Alhamdulillah, persawahan di bagian hilir irigasi seginim seperti di Tanjung Agung sudah dialiri air. Yang mana selama ini sudah bertahun-tahun air dari irigasi tidak mengalir, kecuali musim hujan. Saya lihat betapa senangnya petani melihat ini. Setelah menunggu bertahun-tahun, bahkan mencapai lima sampai puluhan tahun menunggu. Meskipun saya tahu, juga ada masyarakat yang membenci saya," ujar Gusnan Mulyadi di ruang kerjanya saat ditemui awak media, Jumat (13/1/17).

Sambung Gusnan, pemerintah daerah tidak bermaksud untuk mematikan usaha kolam air deras. Tapi penggunaan air irigasi harus disesuaikan dengan aturan yang ada.

"Kita tidak sampai di sini saja. Setelah kolam air deras di Seginim dan Air Nipis, Selasa akan kita lanjutkan ke Kedurang. Dan ke depannya, tim akan memantau dan mengecek kolam air deras secara rutin. Saya tidak ingin skot balok yang sudah ditertibkan kembali berubah setelah penertiban ini, begitupun ketinggian air yang mengalir 50 Centimeter. Serta air yang dialirkan untuk kolam salurannya harus dikembalikan lagi ke saluran irigasi," tegas Gusnan.

16111670_1318676541531197_1529542180_n 16111892_1318676568197861_1823864105_n 15978582_1318676614864523_859662691_n

 

 

 

 

 

Mungkin karena merasa tidak puas menyapa dan berdialog dengan masyarakat/petani di lapangan, Wakil Bupati Gusnan Mulyadi pun berkoar di media sosial terakit dengan ketegasannya menertibkan kolam air deras. Seperti yang tergambar dari satus Facebook yang ditulis oleh akun Gusnan Mulyadi pada 11 Januari 2017 pukul 19.21 WIB.

Dalam akun facebook pribadinya, Wabup Gusnan mengomentari reaksi sebagian publik sebab yang dilakukannya bersama aparat penegak hukum, Kodim, Polres, Satpol PP, Dinas Pekerjaan Umum (PU) BS, Dinas Perikanan BS, Camat dan perangkat lainnya ,  terpaksa melakukan pembersihan saluran irigasi, Seginim Air Nipis.

"Saya paham ini tidak menguntungkan pemilik kolam, tapi ketahuilah bahwa irigasi di buat bukan utk kolam melainkan utk sawah, UU melarang membuat kolam dgn menggunakan irigasi sawah, bagi pemilik kolam mungkin tidak adil, utk itu kami mohon maaf, tapi akan tidak adil lagi bila kami membiarkan 1000 Ha sawah kering karena kolam air deras... Sore menjelang magrib saluran irigasi di tanjung agung kembali di aliri air dengan normal (saya cek sendiri) setelah bertahun2 kering tak ada air... selamat bercocok tanam saudaraku, saya akan perjuangkan pupuk utk kalian yg kini sedang kosong... ini harus..." tulis Gusnan Mulyadi dalam akun Facebooknya. (Apd/Bis)