Dalam kegiatan yang dinamakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar di GOR Curup, Kamis pagi (1/12) ini, Bupati Rejang Lebong, A Hijazi juga meminta agar Warga Rejang Lebong tidak takut untuk memeriksakan diri guna mendetekai HIV/AIDS sejak dini sehingga bisa dilakukan penganan medis.
"Yang harus kita jauhi itu adalah prilaku seks bebas dan Narkoba yang merupakan penyebab utama peredaran HIV/AIDS. Tetapi, kita boleh mengucilkan mereka yang telah terlanjur mengidap HIV/AIDS. Sebab, penyakit ini menular dengan cara khusus yaitu seks bebas dan narkoba, " ujar Hijazi.
Dijelaskan Hijazi, saat ini Rejang Lebong berada di posisi ke 2 tertinggi untuk jumlah pengidap HIV/AIDS dari seluruh kabupaten dan kota yang bernaung di Propinsi Bengkulu. "Dahulu, pengidap HIV/AIDS didominasi oleh kalangan Waria, namun sekarann justru didominasi oleh pasangan resiko tinggi (Resti), seperti pacar, hubungan intim di luar nikah dan pangan suami istri. Yang rata - rata berusia produktif yaitu usia 25 hingga 49 tahun. Ini harus dan wajib kita waspadai, " ujar Hijazi.
Data terhimpun, presentasi pengidap HIV/AIDS atau kerap disebut Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yaitu 23 % Pasangan Resti, 19 % Kaum Waria, 11 % kaum laki suka laki, 6 % warga bonaan lapas, 5 % pelanggan Seks komersial dan 28 % berasal dari lain - lain.
"Sedangkan presentase kematian ODHA sendiri yaitu 35 % masih hidup, 14 % belum terpantau dan 51 % ODHA yang telah meninggal dunia. Untuk itu, ini perlu dijadikan perhatian khusus bagi kita semua. Khususnya pelajar, kita wajib memehami bahaya HIV/AIDS ini, " tegas Hijazi. (Ifan)