Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Warga Minta Ada Sosialisasi Pembanguann PLTU Teluk Sepang

Warga Rapat Bersama ESDMBENGKULU, PB - Perwakilan warga Kelurahan Teluk Sepang memenuhi undangan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu untuk membahas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).


(Baca: Warga Tolak Pembangunan PLTU di Teluk Sepang dan Dewan Ikut Kaji Pembangunan PLTU Teluk Sepang)


Pertemuan yang digelar di Kantor ESDM Provinsi Bengkulu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Hermansyah Burhan.


Dalam pertemuan itu, warga Kelurahan Teluk Sepang meminta pada kepada Pemerintah dan pihak perusahaan PLTU untuk memberikan sosialisasi dengan jelas sebelum melakukan proyek pembangunan pembangkit listrik tersebut.


Karena, warga Teluk Sepang hingga saat ini masih dicemaskan dengan dampak lingkungan pembangunan PLTU karena dianggap sebagai pembangkit listrik yang tidak ramah lingkungan.


"Dampak asap PLTU itu akan sampai ke desa kami untuk itu kami minta penjelasan dan sosialisasi kenapa PLTU harus dibangun. Kerena, kami juga masyarkat punya hak menghirup udara bersih, kami tidak mau anak cucu kami menjadi korban," kata Tokoh Masyarkat Teluk Sepang, Saiful Anwar usai rapat bersama dengan ESDM, Jumat (02/09/2016).


Menurut Saiful, warga Teluk Sepang yang mayoritas berprofesi Nelayan dan Petani menolak ada pembangunan PLTU. Kendati demikian, bila PLTU memang harus dibangun maka warga minta agar tanah dan rumah mereka dibeli saja oleh pemerintah.


"Kalau mereka memaksa bangun PLTU dan itu namanya membunuh kami pelan-pelan, maka baiknya pemerintah beli saja rumah dan tanah setelah itu kami dipindahkan," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Hermansyah Burhan mengatakan, turut memahami kecemasan warga. Untuk itu pihaknya akan meminta pada pihak perusahaan untuk melakukan sosialisasi. Menurutnya sosialisasi terpenting adalah soal dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh PLTU.


"Perusahaan memang harus sosialisasi secara luas. Supaya nanti tidak ada pertanyaan lagi soal dampak lingkungannya. Jangan sampai isu tidka benar melebar dan meluas kemana-mana," katanya.


Kendati demikian, Hermansyah Burhan mengakui saat ini Provinsi Bengkulu butuh energi listrik baru karena pembangkit listrik yang ada saat ini sangat tidak memungkinkan memenuhi kebutuhan listrik industri di Bengkulu.


"Selagi PLTU layak dibangun dan secara lingkungan memungkinkan, maka PLTU akan penting buat Bengkulu. Kedepan Bengkulu butuh listrik untuk membangkitkan gairah ekonomi masyarkat," jelasnya.


Untuk itulah, menurutnya keresahan masyarkat itu harus terjawab dengan cara melakukan Study banding ke perusahaan PLTU yang sudah beroperasi. Tujuannya, melihat langsung proses kerja dan dampak lingkungan PLTU tersebut.


"Kita akan lakukan sosialisasi, keresahan masyarakat harus disampaikan, mereka pasti mau lihat kenyataannya maka dari itu studi banding menjadi sangat penting,"tandasnya.


Dalam pertemuan tersebut, Turut hadir Camat Kampung Melayu, Walhi Bengkulu dan Perwakilan warga lainnya.


Diketahui, tahap dan rencana pembangunan PLTU di Kelurahan Teluk Sepang saat ini sudah maju dalam Uji Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu. [MS]