Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Bengkulu Tertinggal, Ketua MPR: Tolong Dibantu All Out

Ketua-PAN-Zulkifli-Hasan-ym-4_ratio-16x9BENGKULU, PB - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta pemerintah pusat membantu Bengkulu secara all out alias sekuat tenaga. Pasalnya, Provinsi Bengkulu masih memegang predikat daerah tertinggal dan miskin. Hal ini disampaikan di acara Pembukaan Rakornas Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah di Balai Semarak Bengkulu, Rabu (7/9/2016).

Lihat juga: DAU Dipangkas Rp 193 Miliar, Pemprov Pusing Tujuh Keliling

Data BPS 2015 menunjukkan, provinsi Bengkulu berada pada posisi ke-31 termiskin se-Indonesia dari 34 provinsi di Republik Indonesia. "Bengkulu harus dibantu. Bengkulu tidak kalah tertinggal dari sahabat-sahabatnya di timur," ungkap Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di hadapan peserta Rakornas LPCR Muhammadiyah se-Indonesia.

Bang Zul menambahkan, kesenjangan antara yang miskin dan kaya masih menjadi persoalan berat yang dihadapi Indonesia. Persaingan begitu terbuka dan bebas, sehingga semua harus bekerja keras bersama-sama untuk memecahkan persoalan ini.

Hal senada juga disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi di acara yang sama, persoalan kesenjangan terjadi di semua lini, termasuk di dunia pendidikan. "Masalah kesenjangan di semua lini, termasuk pendidikan," kata Muhadjir dalam ceramahnya sebagai Keynote Speaker.

Dalam hal ini, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menyampaikan kebahagiaannya di hadapan para peserta Rakornas LPCR Muhammadiyah dan tokoh-tokoh penting Muhammadiyah yang hadir. (Lihat juga: Gub: Satu Desa Tertinggal Butuh Anggaran Rp 40-50 Miliar)

"Gubernur bahagia betul event ini diadakan di Bengkulu. Hotel penuh. Restoran penuh. Rental penuh. Ini berkah buat Bengkulu," sampai Ridwan Mukti penuh haru.

Ridwan Mukti mengajak sektor swasta seperti Muhammadiyah dan NU untuk bersama-sama bahu membahu melepas ketertinggalan Bengkulu. Bengkulu mengalami kendala besar dalam empowering, karena infrastrukturnya tidak jalan. "Ini awal kebangkitan sektor swasta," tutup mantan Bupati Musirawas dalam sambutan singkatnya.

Turut hadir di Rakornas LPCR Muhammadiyah Dr. H. Haedar Hashir Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Wakil Ketua Majelis Pendidikanh Tinggi PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu Dr. H. Ahmad Dasan, Ketua PW NU Provinsi Bengkulu, Prof. Sirajuddin. [MS]