Untuk Provinsi Bengkulu adalah seluas 125,71 Ha. Dimana, yang masuk dalam program ini ada 3, yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Rejang Lebong.
Lebih lanjut, untuk Kota Bengkulu terdapat 7 kawasan di 14 kelurahan dengan luasan kumus 86,31 Ha. Sementara Bengkulu Selatan ada 2 kawasan di 2 kelurahan seluas seluas 8,12 Ha. Sedangkan Rejang Lebong, terdapat di 4 kawasan di 7 kelurahan seluas 31,38 Ha. Luasan kumuh ini, sambungnya, mengalami peningkatan setelah dilakukan survey dan delinasi ke lapangan.
Sebab, SK Wali Kota Bengkulu tahun 2015 menyatakan wilayah kumuh dan terduga kumuh terdapat pada 48 kelurahan dengan luas kawasan kumuh seluas 459,52 Ha. "Luasan ini masuk dalam Dokumen SIAP Kota Bengkulu," kata Sriyanto, dalam Sosialisasi dan Lokakarya Strategi Komunikasi Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Provinsi Bengkulu, di Hotel Rafles City, Selasa (30/8/2016).
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bila masyarakat penerima program harus menjadi pelaku utama agar proyek ini bisa sukses terlaksana. Apalagi masyarakat sudah berpengalaman dalam pengelolaan program di wilayahnya masing-masing.
"Sehingga menjadi sebuah potensi yang bisa menggerakkan pembangunan di daerah," imbuhnya.
Sementara pemerintah daerah, lanjutnya, harus menjadi nahkoda dalam program ini. Dengan peran ini maka pemda harus menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk bersama membangun daerahnya. "Sementara pemerintah pusat sebagai pendamping Pemda," pungkasnya. [IC]
