Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pemprov Pasang Tarif Sport Center, Publik Geram

 

13654122_10207259435750315_6698398316286343541_nBENGKULU, PB - Penyediaan sarana olaharaga untuk publik yang dapat diakses secara gratis menjadi kebutuhan mendesak saat ini. Pasalnya, budaya olahraga di tengah masyarakat yang rendah salah satunya diakibatkan minimnya sarana dan prasarana umum untuk olahraga.

Hal tersebut terungkap dari hasil survei Sport Development Index/SDI, yang menyebutkan penerapan hidup sehat dan kebiasaan olahraga secara teratur dan berkesinambungan belum tercermin dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan laporan SDI tingat kemajuan pembangunan olahraga Indonesia hanya mencapai 34 persen. Dapat dilihat bahwa nilai indeks partisipasi masyarakat untuk berolahraga hanya mencapai 0,354. Artinya, hanya 35% masyarakat yang turut berpatisipasi dalam keolahragaan, sedangkan 65% lainnya tidak ikut berpartisipasi dalam keolahragaan.

Ditengah upaya berbagai pihak memasyarakatkan olahraga dan menyediakan sarana olaharaga, Pemerintah Provinsi Bengkulu justru mengkomersilkan sarana olaharaga di Lapangan Sport Center, Pantai Panjang, Kota Bengkulu. Fasilitas olaharaga yang bisa digunakan oleh masyarakat secara gratis itu kini dikenakan tarif.

Pihak pengelola Sport Center menggunakan spanduk sosialisasi yang berisi pemakaian Lapangan Sport Center berbayar. Tidak tanggung-tanggung, biaya yang dikenakan pun terbilang mahal. Untuk lapangan basket, volley, futsal bertarif Rp20.000 per jam.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, Maizuardi. Menurutnya pemberlakuan tarif tersebut sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010, tentang Pungutan Retribusi Jasa Usaha. Hal tersebut diperkuat dengan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 5 tahun 2015.

"Atas dasar inilah pengelola UPTD Sport Center yang berada dibawah Dispora Provinsi Bengkulu kemudian memberlakukan tarif sewa penggunaan lapangan Sport Center itu," ungkapnya seperti lansiran RBTV.

Penggunaan tarif lapangan olaharaga tersebut sontak membuat publik di media sosial terkejut, berbagai foto dan kritikan kepada Pemerintah Provinsi pun dilayangkan. Salah satunya, Romes Derawan‎ yang mempertanakan kebijakan Pemerintah saat ini. 

"Sekarang kalu nak pake lapangan sport center harus bayar yo.. ? Sebelumnyo bebas nak pakai Sport Centre terutama kalangan mahasiswa... Kalau boleh tahu duit yang tekumpul kelag masuk APBD atau ke mano yo? Nanyo bae.. slow," tulisnya.

Lain halnya dengan Djodjo Virse, yang mengomentari positngan berita media. "Duit receh kok masih disikat?," tulisnya dengan nada kesal.

Netizen lainnya, Ded juga mempertanyakan maksud pihak provinsi yang mengkomersilkan saran publik tersebut. "Tolong Pak.. Sebab tadi sudah ada pungutan. Hal seperti ini harus ada sosialisasinya pak.. Jangan semuanya mau diuangkan," harapnya. (Yn)