Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Jembatan Ambruk, Perbaikan Menunggu 2017

[caption id="attachment_18749" align="alignleft" width="300"]Ilustrasi Ilustrasi[/caption]

BENGKULU TENGAH, PB - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkulu Tengah baru mengangggarkan perbaikan jembatan rusak pada tahun mendatang, padahal jembatan menuju Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, yang ambruk pada Selasa (19/7/2016) lalu, membutuhkan perbaikan segera.

"Jembatan Karang Tinggi – Renah Semanek Rusak"

Camat Taba Penanjung, Syarkowi Ilyas mengatakan sarana jalan tersebut sangat vital karena menjadi jalur transportasi utama."Itu sudah diketahui pemerintah daerah. Perbaikannya akan diusulkan pada APBD Perubahan (tahun ini), realisasinya 2017," katanya kepada pedomanbengkulu.com, Rabu (20/7) di lokasi kejadian.

Syarkowi menjelaskan untuk perbaikan sementara untuk melancarkan arus kendaraan yang melintas jembatan digunakan pohon kelapa. Pohon itu dianggap kuat untuk menopang beban kendaraan terutama memiliki beban berat, baik roda 2 maupun roda 4.

Perbaikan ini akan ditanggulangi BPBD Benteng yang sudah menyatakan siap akan memperbaiki jembatan tersebut. "BPBD sudah tahu, dan mereka akan turun tangan memperbaiki jembatan menggunakan pohon kelapa," kata Syarkowi.

Menurut Syarkowi, kondisi jembatan Air Tik tersebut dibangun tidak menggunakan komponen besi pencengkram di dasar tanah. Beton cor sebagai penopang jembatan hanya ditumpu-kan pada tanah lempung di bawah jembatan. Akibatnya, tanah menjadi labil dan bergeser.

Di samping itu, aliran air sungai juga merembes di sela-sela patokan beton jembatan yang mengakibatkan patokan terlepas dari sambungan antara jembatan dan tanah.

"Jembatan ini sudah 15 tahun (dibangun). Cuma penopang lantai jembatan ini cuma disandar saja di tanah, tidak diberi besi seperti cangkar ayam. Lambat laun beton bergeser, terus ditambah hujan lebat dasar tanah makin turun. Ditambah air merembes di sela sela beton penopang, jadinya cepat ambruk," jelas Syarkowi. (Dedy Irawan)