Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Anak Tetap Sekolah, Perceraian Eks Honorer Dishub Bukan Dipicu Pemberhentian

Kasus DishubkominfoBENGKULU, PB - Polemik mengenai pemberhentian eks honorer Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Dorisman Junaedi (46) terus menjadi sorotan. Meski tidak lagi bekerja, namun dugaan bahwa anak Dorisman berhenti sekolah karena pemberhentiannya sebagai honorer tidak terjadi.

Baca jugaDewan: Pemberhentian 1 Honorer Dishubkominfo Jangan Dipolitisasi dan Dorisman Junaedi Diberhentikan Karena Langgar Aturan

Ditemui di kediamannya di RT 33 RW 2 Kelurahan Kandang Mas, Yogi Agusman Junaidi, anak ketiga Dorisman, masih melanjutkan pendidikannya di salah satu SMK Negeri Kota Bengkulu. Ia mengatakan, sebenarnya perselisihan antara kedua orangtuanya memang sudah lama terjadi dan memuncak ketiga bulan Maret 2016 atau sebelum ayahnya secara resmi diberhentikan pada 1 April 2016.

Saat ini, Yogi mengalami kesulitan untuk membayar biaya sekolahnya. Sejak bulan Maret hingga Juni 2016, biaya sekolah Yogi menunggak. Terutama uang Komite Sekolah sebesar Rp 800 ribu dan uang daftar ulang Rp 200 ribu. Namun pihak sekolah memberikan Yogi keringanan agar tetap bisa melanjutkan sekolahnya.

"Untuk melunasi pembayaran ini, kami sudah ajukan beasiswa ke BAZ (Badan Amil Zakat) Kota, tapi kami disuruh ngajukan beasiswa ke BAZ Provinsi. Sudah kami ajukan kepada BAZ Provinsi tapi hingga kini belum ada tanggapan," kata Yogi Agusman Junaidi tampak tegar ketika ditemui, Jum'at (1/7/2016).

Ketua RW 2 Kelurahan Kandang Mas, Dalimunthe, membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, sebenarnya tidak ada anak Dorisman yang berhenti sekolah. Ia pun menyatakan siap untuk membantu proses permohonan penghapusan biaya sekolah kepada anak-anak Dorisman bilamana ada pihak sekolah yang mengancam memberhentikan sekolah anaknya.

"Surat keterangan tidak mampunya bisa kita terbitkan. Tapi hingga saat ini keluarga Dorisman belum ada yang mengajukan. Beliau memiliki lima orang anak. Anak pertama yang perempuan sudah menikah. Anak kedua kuliah dan sisanya termasuk yang bungsu sampai saat ini masih sekolah," katanya.

Pria yang juga berprofesi sebagai ustadz di kawasan tersebut juga membenarkan bahwa perselisihan antara Dorisman dengan Merti, sang istri, sudah terjadi sejak lama, jauh sebelum Dorisman diberhentikan sebagai honorer. Namun pada awal Maret 2016, keduanya resmi berpisah dengan disaksikan oleh tujuh orang tokoh masyarakat setempat.

"Dulu ketika Dorisman pernah ditahan karena kasus hilangnya besi di Pelabuhan Pulai Baai, sebenarnya istrinya sudah minta berpisah. Namun setelah didamaikan akhirnya keduanya akur kembali. Puncaknya sekitar awal Maret 2016 kemarin keduanya terlibat keributan besar sampai masing-masing membawa senjata tajam," urainya.

Namun semula Dalimunthe bersama Ketua RT dan tokoh masyarakat setempat mendorong agar keduanya kembali rukun. Hanya saja, Merti menolak. Akhirnya, para tokoh masyarakat sepakat untuk memisahkan mereka berdua secara agama. Namun proses perceraian itu tidak sampai ke tingkat Pengadilan.

"Karena memang istrinya sudah tidak mau lagi bersatu, waktu itu kami buat surat pernyataan bahwa keduanya sejak itu resmi tidak boleh lagi bercampur. Sehingga secara agama keduanya sudah bercerai. Kalau secara negara kami serahkan kepada mereka berdua. Yang jelas perpisahannya keduanya bukan karena Dorisman di PHK. Saya heran kalau ada yang menyebutkan itu alasannya," demikian Dalimunthe.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Merti tidak bisa dikonfirmasi. Menurut anaknya, ia sedang berkeliling menjajakan dagangannya. Hingga sore hari, Merti masih belum kembali ke rumah. Sejak berpisah dengan Dorisman, Merti berusaha untuk mandiri guna menopang kebutuhan keluarganya. [Nurul Saadi/Sa]