REJANG LEBONG, PB - Imam Supangat yang notabene adalah pengawas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Bengkulu sekaligus pengawas proyek pembangunan Jembatan Air Merah yang senilai Rp 8 milyar di kawasan Jalan lintas Curup-Lubuk Linggau membantah telah melakukan pembiaran terhadap karyawan PT Ratu Agung Pitoelas yang bekerja tanpa menggunakan alat keselamatan kerja."Proyek Pembangunan Jembatan Air Putih, Tak Hiraukan Keselamatan Kerja"
"Dari awaal mulai pembangunan jembatan ini, para karyawan sudah diberi alat-alat keselamatan kerja seperti helm dan sebagainya. Tetapi, ditengah perjalanan alat tersebut justru tidak pernah dikenakan lagi. Saat kita tegur, alasannya alat itu malah mengganggu kinerja mereka," ujar Imam saat ditemui di lokasi, senin (20/06).
Sementara, untuk mekanisme kerja pemasokan material yang juga dinilai tidak mengindahkan keselamatan pegawai, Imam mengaku memang mekanismenya seperti itu.
"Tidak alat yang bisa kita gunakan pak untuk menurunkan material batu kali dari atas jembatan ke dasar jembatan dengan ketinggian 8 meter untuk digunakan membuat pasangana pelapis. Ya jadi terpaksa kita lemparkan saja dari atas. Tetapi saya jamin tidak akan ada pekerja yang terluka," ujar Imam.
Dibagian lain, Imam juga mengatakan, proyek yang berasal dari dana APBN murni itu akan tuntas dikerjakan hingga bulan september mendatang. Ini mengingat fisik proyek yang sudah selesai setengahnya. "Kita perkirakan sekitar 50 persen progres fisik sudah berjalan," ujar Imam. (Ifan)
