Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Berita Ramadhan: Puasa Pertama di Malaysia

Informasi: Kirimkan tulisan kegiatan Ramadhan anda dilengkapi foto kegiatan dan KTP. Kirim ke email: pedomanbengkulu@gmail.com. Semoga berkah Ramadhan Rp 200.000 bisa anda menangkan. Program Berita Ramadhan Berhadiah ini dipersembahkan olehAnggota DPD RI, Riri Damayanti John Latief, S.Psi. Marhaban ya Ramadhan. Mari tingkatkan amal ibadah di bulan suci ini. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah


ngantri makan malamPani Aysha*

CERITA ini tentu bukan dari pengalaman saya pribadi, tapi dari sahabat saya, Rumiah (24 thn) yang terpaksa hijrah ke Malaysia untuk mencari kerja. Statusnya sebagai TKW asal Bengkulu membuatnya banyak diterima dalam masyarakat Malayisa, sebab dialek melayu Serwai-nya terdengar khas ditelinga jiran.

Kami pun sering berkomunikasi via telepon, dan ia menceritakan bagaimana puasa pertamanya di Malaysia. Rumiah bekerja di salah satu perusahaan jasa makanan, Resto Safana, sebab skill-nya sebagai tamatan tataboga SMK banyak berguna.

Kata Rumiah saat ngborol di telepon, “sebenarnya suasana berpuasa di Malaysia dan di Indonesia tidak jauh berbeda dalam hal waktu, dan kebiasannya”.

Kebetulan jarak kantornya dan rumah tidak begitu jauh saat di Kuala Lumpur, berjarak sekitar kurang lebih 500 meter, sehingga sehari hari ia berjalan ke rumah. Jam kerja juga tidak berbeda dengan jam kerja di Indonesia, jam 7.00 WIB - 04.00 WIB dan biasanya kebiasaan di kantor sebagian orang akan pulang jam 5.00 WIB.

Tempatnya bekerja benar-benar jauh dari masjid. Di Malaysia sangat berbeda dengan di Indonesia dalam hal jumlah masjid di tiap distrik. Di Malaysia mereka membangun masjid yang besar di suatu area tetapi hanya satu saja. Sehingga kadang sulit mencari pemukiman yang benar-benar dekat dengan masjid

Ia tinggal bersama kakanya, yang telah lebih dulu di Malaysia, di sekitar Regency Tower yang berada di Jalan Ceylon, berada di kawasan wisata Bukit Bintang. Kawasan ini sangat ramai dan berdekatan dengan pusat hiburan bar dan cafe. Mungkin bagi yang pernah berwisata ke Malaysia akan pernah melalui jalan ini.

Untungnya jalur jalan pulang Rumiah berdekatan dengan pusat jajanan makanan berbuka di area Bukit Bintang. Beragam jenis makanan di jual di sana. Ia paling sering membeli kepak madu, terinspirasi dari kartun anak Upin Ipin yang setiap bulan ramadhan mereka ramai berjualan kepak madu.  Saat pertama kali melihat mereka jualan benar benar sama seperti di upin ipin, dua singgit dua singgit... dan anak anak sangat senang dengan kepak madu.

Penganan lain adalah es kelapa atau minuman es bandung. Namanya es bandung tapi jika bertanya orang disana mereka gak tau kalau itu benar asalnya dari bandung? Makanan lain yang tak kalah enak adalah sup tulang yang terdiri dari bumbu sup sederhana dan tulang sumsum sapi ketika di santap selagi hangat sangatlah enak.

Selain itu menu spesialnya adalah roti canai, kalau di kuwait ini di sebut capati.

“Kebanyakan makanan di Malaysia adalah makanan bersantan, dipengaruhi menu India. Salah satunya adalah  nasi dan ayam goreng bumbu masala dengan kuah kare. Disebut nasi mamak. rasanya juga cukup lezat. Ada juga nasi lemak tetapi itu untuk sarapan, rasanya mirip dengan nasi uduk Bengkulu,” kayanya.

Selain di Bukit Bintang di daerah kuala lumpur terkenal juga satu pasar yang sangat ramai, saat bulan puasa sangat penuh sesak dengan jualan ramadhan. Namanya pasar Chow Kit. Semua makanan apa yang anda cari ada di sini, tapi jangan coba-coba saat sore hari menjelang berbuka  mengendarai mobil ke sana atau anda akan terjebak macet. Biasanya Rumina naik Mono-rail dan turun di stesen Chow Kit.

Salah satu yang memebedakan berbuka puasa di Indonesia dan Malayisia adalah setiap buka puasa pasti di Sertai dengan makanan berat. Dan tidak ada jedah adzan Isyah seperti halnya di Indonesia, biasanya waktu shalat Isya digeser 30 menit lebih lambat, jadi kebanyakan orang akan tinggal di masjid setelah berbuka dengan takjil yang disediakan oleh pengurus masjid. Dan hampir tidak ada ceramah yang disuguhkan di masjid.

Menariknya setelah selesai shalat tarawih dan witir dilanjutkan dengan hidangan teh hangat dan semangkuk sup. Jadi, puasa di Malaysia tentu lebih mengenyangkan, dan jangan khawatir akan kelaparan saat bulan Ramadhan disana. Pengalaman ini tentu menarik bagi kita semua.

*Warga Kelurahan Semarang, Kecamatan Sungai Serut.