Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

46,97% CJH Risiko Tinggi Sakit

Ka'bahJAKARTA, PB - Kondisi jemaah haji reguler yang akan dihadapi tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, hampir sebagian besar jemaah haji yang akan diberangkatkan merupakan kelompok risiko tinggi (Risti), yakni berusia di atas 60 tahun dan mengidap suatu penyakit.


Menurut data SISKOHATKES, dari 125.050 jemaah (81,47%), jumlah jemaah haji risiko tinggi diketahui sebanyak 58.739 jemaah (46,97%). Peningkatan tersebut seiring dengan bertambahnya jemaah berusia lebih dari 60 tahun, dari 26% pada tahun 2015 menjadi 34,88% pada tahun 2016.


Lebih lanjut, jemaah haji Risti dengan Esensial Primary Hypertension 42,18%; diikuti dengan kasus Hypercolesterolemia (15,30%); Diabetes Mellitus Type 2 (12,7%); Hyperlipidemia (9,19%); dan Cardiomegali (6,21%).


"Perlu dicermati, persentase jemaah risiko tinggi yang memiliki gangguan hipertensi, kolesterol, jantung, metabolik endokrin, kencing manis masih dominan," tutur Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Untung Suseno Sutarjo.


Melalui pembekalan integrasi, ia berharap seluruh PPIH yang terpilih dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya dimanapun mereka ditempatkan. Selain itu juga memiliki inisiatif, kecekatan dan ketepatan dalam menangani permasalahan yang mungkin terjadi dari Indonesia, selama di Arab Saudi hingga tiba kembali di Tanah air.


Adapun peningkatan penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2016, terdiri dari 4 step. Pertama, pembentukan Tim Promotif-Preventif sebanyak 18 orang yang berkedudukan di Jeddah. Kedua, Mobilisasi Petugas PPIH sesuai situasi dan kondisi dengan memperhatikan pola pergerakkan jemaah haji.


Ketiga, penguatan penyelenggaraan kesehatan di setiap Daker dan ARMINA dengan Pembentukan Tim Gerak Cepat di setiap Daker. Keempat, Penguatan sistem komunikasi dan informasi antar Daker serta integrasi kerja antara PPIH, tim asistensi serta tim pendukung lainnya.


"Prinsip SHARI, Sigap, Handal, Amanah, Responsible dan Inisiatif merupakan prinsip yang harus dipegang teguh dan dilaksanakan petugas PPIH," tandasnya.


Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag RI, Prof. H. Abdul Djamil menerangkan bahwa para petugas yang hadir merupakan bagian dari PPIH Arab Saudi 2016 dari unsur Kemenag, Kemenkes, serta beberapa lembaga lain.


"Di luar itu, masih ada petugas kloter yang berjumlah lima orang per kloter, serta personel TNI-POLRI," kata dia.


Sebagai informasi, petugas yang akan melayani jamaah haji terbagi menjadi dua. Dimana lima orang petugas yang menyertai jamaah di setiap kloter dan petugas PPIH Arab Saudi yang dimobilisasi untuk tugas pembinaan, pelayanan, serta perlindungan jamaah haji. [GP]