Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Soal Mitigasi Bencana, Rohidin: Perlu Belajar pada Jepang

IMG_20160412_105155BENGKULU, PB - Mitigasi bencana merupakan upaya mengurangi resiko bencana baik melalui kegiatan pembangunan fisik dan penyadaran maupun kemampuan menghadapi kemungkinan bencana sehingga diharapkan mengurangi korban akibat bencana. Dalam hal tersebut Jepang bisa menjadi contoh.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah saat menyampaikan sambutan di acara  Start-Up Workshop Project Integrated Community Based Risk Reduction (ICBRR) di Balroom Krakatau Hotel Horizon Bengkulu, Selasa (12/4/2016) tadi.

"Di Jepang, ketika terjadi bencana masyarakatnya menuliskan pesan, 'Kami tidak membutuhkan bantuan karena kami mampu menghadapi bencana ini'," kenang Rohidin ketika berkunjung ke Jepang.

Karenanya ia menyambut baik adanya kerjasama yang diinisiatif Palang Merah Indonesia (PMI) dan Japanese Red Cross Society (JRCS) dalam rangka mitigasi bencana. (Baca juga: Tekan Resiko Bencana, PMI dan JRCS Terapkan Program ICBRR).

Adanya kerjasama, dapat menjadi sarana pembelajaran untuk menanggulangi bencana. Dicontohkannya, di Jepang bencana sangat besar namun sedikit korban jiwa. Penyebabnya masyarakat Jepang sudah sangat baik menguasai mitigasi bencana, mereka memiliki kesadaran dan kedisiplinan dalam menghadapi resiko bencana.

"Kalau di Indonesia banyaknya jatuh korban ketika terjadi bencana karena kesalahan merespon situasi bencana. Seharusnya masyarakat menghadapi bencana dengan pola tenang, kita harus banyak belajar lagi dari Negara Jepang," ungkapnya.

Melalui workshop ini, ia berharap pengetahuan yang didapatkan juga menjadi tambahan wawasan bagi rekan-rekan di tempat kerja.

Bantuan ini menurutnya sangat penting mengingat wilayah Bengkulu termasuk daerah rawan bencana nomor 2 di pulau Sumatra. Dengan wilayah pesisir terbesar, yakni 6 Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung dengan laut Samudra Hindia maka potensi terjadinya gempa dan tsunami masih sangat besar.

Dikesempatan yang sama, Letjen TNI (Purn) Sumarsono selaku perwakilan PMI Pusat mengatakan, bila organisasinya sebagai mitra pemerintah dapat bersinergi.

"PMI kedepannya harus mampu kreatif, memanfaatkan sumberdaya yang ada. PMI memiliki sangat banya relawan yang dapat terlibat dan menjadi tenaga lapangan. Jika terjadi bencana jangan sampai mati akal, koordinasi adalah penting," tegas Sumarsono.

Ia juga berharap melalui kerjasama ini maka PMI kedepannya dapat lebih berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk mengembangkan program mitigasi bencana. "Masyarakat sebagai korban haruslah diberi pemahaman yang baik menghadapi bencana," tutupnya. [Zefpron Saputra]

IMG_20160412_103418 IMG_20160412_103336