Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pintu Surga Kaum Mukmin

Masjid Al Muhtadin (6) (1)BENGKULU, PB - Setiap kaum mukmin selalu berharap dapat memasuki taman firdaus, dimana manusia hidup abadi dan sempurna di dalamnya. Untuk masuk ke taman surga, seorang hamba Tuhan dapat memperolehnya dengan gratis, cukup dengan menyebah kepadanya, seperti dalam Firmannya, tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali menyebah kepada Ku.

Baca: Shalat dan Kepribadian yang Terbelah

Bagi setiap mukmin, bentuk penyebahan atau sujud kepada Allah SWT itu dilakukan dengan ibadah Shalat. Mukmin yang melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar 4 rakaat ditambah 4 rakaat berarti ia telah membuka pintu surga yang ke 7 (tujuh).

Sedangkan, mukmin yang melaksanakan shalat Maghrib dan Isya, 3 dan 4 rakaat berarti ia telah menutup pintu neraka yang ke 7 (tujuh). Bagi mukmin yang melaksanakan shalat Subuh 2 rakaat, maka 1 rakaatnya menghapus dosa siang hari, dan satu rakaat menghapus dosa malam hari.

"Bagi mukmin yang melaksanakan shalat 5 kali sehari semalam terbuka baginya tujuh pintu surga dan terkunci baginya pintu neraka yang tujuh dan terhapus baginya dosa siang dan malam," kata Ustad Bangun Sakti Nasution dalam ceramah Khutbah di Masjid Al Muhtadin, Simpang SKIP, Kota Bengkulu baru-baru ini.

Dalam Surat An Ankabut ayat 45, ia membacakan "bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah (shalat) itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan".

"Sebagai seorang muslim agar selalu berupaya mengingatkan ibadah shalat," kata Ustad Bangun.

Imam Al Ghazali di dalam kitab Ihya Ulumuddin menyebutkan ada 6 9enam) syarat agar hati kita khusuk dalam shalat, yakni hadirkan hati dalam pelaksanaan shalat, menghayati bacaan, memahami ayat yang dibaca, takzim membesarkan dan mengagungkan Allah SWT dan menanamkan rasa takut di hadapan Allah SWT.

"Shalat itu dilaksanakan dengan ikhlas, penuh rasa takut dan ketaatan maka shalat tersebut dapat bermanfaat bagi kita di hari penghisapan nantinya. Mendirikan shalat adalah kebutuhan kita, bukan kebutuhan Allah. Jika seluruh umat manusia tidak ada yang beribadah kepada-Nya tentu tidak ada kerugian bagi Allah. namun bagi manusia saat ia lalai dengan ibadah shalatnya akan sangat besar kerugian yang di timpakan kepadanya," ungkapnya.

Harapan agar kita mendapat rahmat dari Allah SWT maka selalu berharap setiap ibadah yang dilakukan dapat diterima Allah SWT. Selain itu, perlu menanamkan rasa malu bila setiap perbuatan kita dilihat Allah SWT. Karenanya kita selalu malu ketika tidak menutup aurat dalam beribadah, demikian juga dalam kehidupan sehari-hari.

"Sesungguhnya shalat yang dikerjakan dengan memenuhi ke 6 syarat tadi insyaAllah akan dapat menjadikan kita lebih baik. Shalat yang dikerjakan dapat membantu dalam menjawab pertanyaan malaikat saat dialam kubur. Jika sudah melaksanakan ibadah shalat namun perbuatan keji dan munkar masih dilakukan, perlu melakukan introspeksi diri," tutupnya. [Zefpron Saputra]

Masjid Al Muhtadin (2) Ustad bangun Sakti Nasution (2)