BENGKULU SELATAN, PB - Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dalam pengurusan pasport bagi Calon Jemaah Haji (CJH), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bengkulu Selatan bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Bengkulu menggelar sosialisasi. Diantara hal-hal perlu diperhatikan dalam pembuatan pasport untuk CJH adalah terkait dengan penulisan nama. Yang mana untuk Calon Jemaah Haji nama yang tertera di pasport minimal empat kata dan maksimal empat kata. Jika kurang dari tiga kata, maka wajib ditambahkan dengan nama orang tua laki-laki (Ayah).Baca juga: Kemenag Kota Sambut Kedatangan Jama’ah Haji dan Mudahnya Meraih Surga
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kemenag Bengkulu Selatan Yasaroh Maksum. Dijelaskannya aturan tersebut memang sudah diwajibkan dari panitia haji di Arab Saudi.
"Contohnya nama saya ini kan cuma satu kata Yasaroh, maksum itu nama bapak saya. Supaya cukup jadi tiga Kata nama, maka harus ditambah lagi dengan nama datuk saya dari pihak Bapak. Nama datuk saya Tama. Sehingga nama saya yang tertuliis di passport itu Yasaroh Maksum Tama. Baru cukup tiga kata. Misalnya seperti itu," contoh Yasaroh.
Bagi yang mempunyai nama panjang melebihi dari empat kata, maka namanya yang ditulis di passport harus diperpendek menjadi tiga kata atau empat kata.
Lanjutnya, tahun 2016 ini kabupaten Bengkulu Selatan akan memberangkatkan 102 CJH dan lima orang sebagai CJH cadangan. CJH cadangan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi jika ada CJH yang tidak bisa berangkat. Seperti halnya sakit dan meninggal dunia.
"Dari total seluruh CJH yang dicadangkan itu sebesar lima persen. Itulah yang lima orang tadi. Termasuk pada kegiatan sosialisasi tadi juga kita ikutkan. Lima orang cadangan itu adalah antrian nama-nama sesuai dengan urutan," tukasnya.
Untuk pembuatan pasport bagi calon Jemaah Haji, pihak Kemenag menargetkan akan diselesaikan pada bulan Maret 2016 nanti. (Apdian Utama)
