Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ekspor Bukan Lewat Pulau Baai, Sebabkan Harga Sawit Lebih Murah

RIO-SUASANA PELABUHAN PL BAY (5)BENGKULU SELATAN, PB - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di pabrik CPO khususnya di wilayah Bengkulu Selatan saat ini mencapai Rp 1.200/Kg. Namun sebenarnya harga TBS tersebut bisa lebih tinggi dari itu.

Baca juga: Harga Komoditi Turun, Pemda Diminta Siapkan Dana Penyangga Komoditi dan Tanpa Industri Hilir, Harga Sawit Sulit Naik

Berdasarkan analisa pihak PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL), salah satu pabrik pengolahan CPO di Bengkulu Selatan, jika kegiatan ekspor CPO oleh perusahaan dilakukan di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, maka diestimasikan harga TBS bisa lebih tinggi sekitar Rp 300/Kg.

Diungkapkan Humas PT BSL Adius Safari, selama ini CPO dari pabrik mereka diekspor melalui Pelabuhan Belawan Sumatera Utara, bukan melalui pelabuhan Pulau Baai.

"CPO kita ini dibawa ke Pelabuhan Belawan, Medan. Biaya yang kita keluarkan berapa, BBMnya berapa, bayar supir berapa, biaya perawatan mobilnya berapa. Kalau dihitung-hitung, biaya yang dikeluarkan perusahaan hingga sampai ke Pelabuhan Belawan menccapai Rp 300/Kg CPO. Nah kalau kita bisa ekspor lewat pelabuhan Pulau Baai, mungkin ceritanya akan lain. Bisa jadi biaya yang Rp 300 tadi bisa dialihkan ke harga TBS. Sehingga bisa saja harga TBS lebih tinggi lagi," analisa Adius Safari.

Menurutnya, alasan perusahaan tidak melakukan ekspor melalui pelabuhan Pulau Baai, karena dianggap kapasitasnya belum bisa untuk kapal-kapal besar.

"Ya mungkin kapasitas pelabuhan Pulau Baai ini belum memadai," terang Adius.

PT BSL merupakan pabrik CPO dengan kapasitas produksi 30 ton/jam. Dengan rata-rata produksi selama 20 jam perhari, berarti diperlukan pasokan TBS mencapai 600 Ton/hari. Dari 600 ton tersebut, rata-rata mengahsilkan CPO sebanyak 120 Ton atau 20 persen.

"Kalau buah sawit ini rata-rata dipasok dari Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur, tapi juga ada yang dari Seluma. Bahkan dari Bengkulu Utara juga ada, tapi tidak banyak," tutup Adius. (Apdian Utama)