Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

D4F Masih Eksis di Seluruh Indonesia

Jumpers NESIABENGKULU, PB - Maraknya pemberitaan negatif tentang komunitas Dream for Freedom atau yang akrab disebut D4F mendapat perhatian serius dari pihak Nasional Ekonomi Sosial Indonesia (NESIA). Terlebih lagi banyak isu mengabarkan bahwa perkumpulan yang memiliki 600 ribu anggota ini sudah tutup alias bangkrut.

Baca juga: Ulang Tahun, NESIA Sumbang Ambulance dan 1000 Kantong Darah dan Ada Musibah, Hubungi NESIA

Disampaikan oleh Ketua NESIA Fili Muttaqien melalui Humas NESIA Tarigan, hingga saat ini aktivitas ekonomi gotong royong D4F masih tetap eksis di seluruh Indonesia. Karena itu, ia secara tegas membantah desas-desus bila website D4F telah ditutup secara permanen lantaran bangkrut.

"Berita-berita mengenai akan dilakukannya penutupan dari sistem website D4F adalah tidak benar. Berita tersebut hanyalah isu yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak mendukung eksistensi D4F," ujar Tarigan ditemui Pedoman Bengkulu, di Hotel Santika, Rabu (24/2/2016).

Dengan adanya pernyataan resmi ini, ia berharap agar semua anggota perkumpulan dan partisipan bisa tenang, bersabar dan tidak mudah terprovokasi dengan pemberitaan yang beredar tersebut. "Sistem telah aktif kembali seperti biasa pada tanggal 22 Februari 2016. Dan NESIA tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan bagi anggota," tegasnya.

Memang, ia mengakui pihak pengelola saat ini tengah melakukan pembenahan sistem. Hal ini dilakukan lantaran pimpinan pusat menganggap banyak anggota yang bergabung ke komunitas ini salah kaprah dan menganggap D4F ini layaknya Multilevel Marketing (MLM) atau money game.

"Banyak anggota yang gabung secara pasif. Padahal visi dan misi NESIA adalah membangkitkan perekonomian Indonesia secara gotong royong," jelasnya.

Lebih rinci, Tarigan menjelaskan banyak member yang hanya diam saja usai registrasi ke NESIA. Padahal, komunitas yang berkantor pusat di APR Tower, Central Park, Jakarta ini berharap agar semua anggota aktif menjalankan bisnis yang ada di perusahaan.

"Masa, orang gabung terus duduk diam terus balik modal. Kalau begini, bisa rusak rakyat Indonesia ini. Padahal kita ingin ekonomi yang kita bangun ini dari kita untuk kita," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Tarigan juga membantah isu yang menyatakan bahwa perkumpulan yang sudah memiliki 20 ribu anggota se-Bengkul ini ilegal alias tak punya izin. Dia menyampaikan NESIA secara legal terdaftar di Kemenkumham dengan nomor AHU-0014034.AH.01.07, per tanggal 6 November 2015.

"D4F sendiri adalah sebuah nama dari sistem ekonomi kerakyatan yang dimiliki NESIA dan telah didaftarkan sebagai merek," sambungnya.

Bagaimana dengan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK)? Tarigan menyampaikan OJK memiliki tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, daln lainnya. Sedangkan NESIA tidak melakukan salah satu dari kegiatan jasa-jasa keuangan tersebut.

"Bahkan OJK di beberapa daerah seperti Kalimantan sangat mendukung aktifitas ekonomi yang kami lakukan. Begitu juga dengan Bank Indonesia dan kepolisian," kata dia. [IC]