Baca juga: Di Depan Mendagri, Ini Cerita Suhajar tentang Bengkulu dan Harga Karet Anjlok, Riri Sambangi Petani
"Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,35 persen lebih kecil dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,63 persen," kata Kepala BPS, Suryamin, Senin (1/2/2016).
Pada Januari 2016 lalu, Suryamin melanjutkan, NTP Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan terbesar. Dimana penurunan NTP provinsi itu tercatat 1,22 persen. Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku mengalami kenaikan tertinggi sebesa 0,92 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.
Sementara itu, per Januari 2016, inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,83 persen. Suryamin mengatakan hal ini disebabkan oleh naiknya indeks di hampir seluruh kelompok konsumsi rumah tangga kecuali kelompok transportasi dan komunikasi.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2016 sebesar 110,13 atau naik 0,18 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," pungkasnya. [GP]