BENGKULU, PB - Nabi Nuh as adalah nabi yang memiliki mukjizat yang luar biasa. Rasul ketiga itu diperintahkan membuat kapal di atas gunung oleh Allah SWT. Banyak umatnya dimasa itu mencemooh bahkan mengatakan Nuh sudah gila.Baca juga: Mudahnya Meraih Surga dan Menemui Allah di Surga
"Dizaman Nabi Nuh pula untuk pertama kalinya orang dekat, menjadi penentang yang sangat keras. Istri yang menentang serta membantah suami, anak yang durhaka kepada orang tua," kata Ustad Syamlan dalam kegiatan subuh keliling yang sudah menjadi agenda rutin mingguan Generasi Cinta Masjid.
Syamlan mengatakan kisah nabi Nuh memberikan peringatan sekaligus nasehat kepada kita. Bencana yang seringkali terjadi diatas permukaan bumi ini penyebab sesungguhnya bukanlah peristiwa alam biasa, namun karena kemaksiatan yang sudah merajalela di muka bumi.
"Dalam Q.S. Al-A’raf : 59 Allah SWT berfirman, beribadahlah kalian hanya kepada Allah. Tidak ada sesembahan bagi kalian selain Dia," jelas wakil Gurbenur Bengkulu periode 2004-2009 itu.
Pembina Yayasan Mahad Rabbani itu melanjutkan Nabi Nuh as tidak henti-hentinya menyerukan kaumnya agar beriman dan menyembah hanya kepada Allah. Namun kaumnya tetap saja melawan dan mendustakannya bahkan menantang Allah agar mendatangkan azab.
"Sebagaimana firman Allah SWT Q.S. Hud : 25-34," imbuhnya.
Mengutip Ibnu Abbas panjang, Syamlan menjelaskan Bahtera itu seribu dua ratus hasta, sedangkan tinggi kapal tersebut adalah tiga puluh hasta, bertingkat tiga lantai Tinggi masing-masing tingkat sepuluh hasta. Lantai dasar untuk binatang-bintang, lantai tengah untuk tempat manusia, sedangkan lantai ketiga untuk burung-burung. Pintunya terdapat di bagian samping, dan memiliki penutup pada bagian atas dari setiap lantai.
"Peristiwa banjir bandang dizaman Nabi Nuh tidak menyisakan satu jengkalpun daratan. Anak dan istri Nabi Nuh as beserta orang-orang yang ingkar binasa," tutupnya. [Zefpron Saputra]
