Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Sampah Panorama Memprihatinkan

Reses Dewan Kota Dapil 1BENGKULU, PB - Warga Kelurahan Panorama mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana persampahan yang ada di kawasannya. Keluhan ini disampaikan warga dalam reses yang diselenggarakan anggota DPRD Kota Bengkulu daerah pemilihan (dapil) satu di Kantor Kelurahan Panorama, Sabtu (21/11/2015).

Adalah Arman, warga Jalan Gandaria Raya RW 7 Kelurahan Panorama yang menyampaikan hal itu. Ia mengatakan, sampah yang ada di kawasan mereka tidak terkelola dengan baik. Dampaknya, sampah dibuang secara liar.

"Bahkan ada penumpukan sampah di dekat masjid kami. Ini membuat ibadah kami terganggu. Kami minta ini segera diatasi selain jalan dan drainase kami yang rusak dan sudah cukup lama tidak diperbaiki," kata Arman.

Selain sampah, warga Kelurahan Panorama juga berharap agar Pemerintah Kota dapat memastikan warga miskin dapat sekolah, ambulan gratis, perpustakaan di masjid-masjid dan penerangan jalan.

"Ditempatkan kami penerangan jalan sudah lama kami usulkan tapi tidak pernah diperbaiki. Kalau jalan dan siring kami sudah bagus. Ditempat kami tinggal masalah penerangan jalan ini saja," kata Tukimin, warga Merapi 9 RT 7 Kelurahan Panorama.

Anggota DPRD Kota Bengkulu, Ketman, mengatakan, semua usulan yang disampaikan warga akan disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu. Ia menuturkan, sebagian jalan yang diminta warga sudah
ia usulkan untuk diperbaiki.

"Soal jalan sebagian sudah masuk dalam usulan untuk dianggarkan tahun depan. Mengenai lampu jalan nanti akan saya minta kepala dinas terkait untuk memeriksa secepatnya dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan," ucap Ketman.

Indra Sukma, anggota DPRD Kota Bengkulu lainnya, menuturkan, reses adalah salah satu wujud penyambung tali silaturahmi antara dewan dengan konsituennya. Indra memastikan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan warga akan diperjuangkan.

"Tapi tentu tidak semuanya. Nanti akan ditetapkan skala prioritas sesuai dengan kemampuan anggaran yang kita miliki. Kalau pun ada yang tidak berkesempatan untuk menyampaikan aspirasinya secara lansung, kami sudah menyiapkan blangko usulan yang dapat diisi untuk kami pelajari," demikian Ucok, panggilan akrabnya. [Revolusionanda]