PedomanBengkulu.com, Jakarta – Hari ini, Jumat (26/9/2025), bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Statistik Nasional 2025 dengan tema “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju”. Peringatan ini merupakan momentum untuk menghormati peran penting statistik dalam pembangunan negara.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, statistik adalah wajah objektif sebuah bangsa yang berperan vital dalam setiap langkah pembangunan dan sebagai fondasi untuk menentukan arah kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
"Data dari lembaga resmi seperti BPS (Badan Pusat Statistik) bukan hanya deretan. Angka kemiskinan, pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, hingga kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat adalah kenyataan yang harus dijawab dengan kebijakan yang berpihak kepada rakyat," kata Hj Leni Haryati John Latief.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ini menjelaskan, setiap data yang dipublikasikan harus menjadi kompas bagi semua pihak untuk menekan angka kemiskinan, membuka lapangan kerja, mengendalikan inflasi, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pemerintah nggak bisa kerja sendiri, semua pihak harus ikut berperan aktif dalam menjaga stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian global yang berdampak langsung pada rakyat kecil," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Mantan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bengkulu ini menekankan, data mengenai kesehatan, kesejahteraan anak, gizi, hingga akses layanan dasar harus dijadikan pijakan dalam merumuskan kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.
"Jangan ada lagi kasus anak muntah cacing, jangan ada lagi ada anak yang tumbuh tanpa gizi yang cukup, jangan ada lagi anak yang meninggal ketika menjalani proses persalinan. Dari data yang ada, kualitas sumber daya manusia Bengkulu mesti meningkat," ungkap Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menambahkan, pada Hari Statistik Nasional 2025 ini, ia menyimpan harapan besar, semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, maupun masyarakat sipil, bersinergi dalam memanfaatkan data sebagai modal utama pembangunan.
"Semoga BPS tetap bisa menjaga transparansi, akurasi, dan keberlanjutan dalam pengelolaan data-data di daerah yang akan berdampak, sehingga Bengkulu dan Indonesia dapat melangkah lebih pasti menuju cita-cita besar menjadi masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, dan maju," demikian tutup Hj Leni Haryati John Latief. [**]
