Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE
Thursday, August 14

Pages

Berita Terkini

Belajar dari Ijtima Tongi Untuk Tabligh Akbar “Indonesia Berdo’a” di Bengkulu

PedomanBengkulu.com, Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam Ijtima Tabligh—sebuah pertemuan spiritual akbar yang tak sekadar menjadi acara, tapi gerakan hati. Salah satu yang paling dikenal adalah Ijtima Tongi di Bangladesh, yang menjadi teladan dalam hal khidmat, kebersamaan, dan kekuatan musyawara.

Kini, semangat itu sedang menuju pantai barat Pulau Sumatera.

Bengkulu, Bersama Kota Besar Dunia

Tahun 2025 ini, Ijtima Tabligh Dunia digelar di beberapa kota penting dunia:

* Chicago, USA – 27–29 Juni 

* Ontario, Canada – 3–6 Juli

* Yala, Thailand – 21–23 Nov

* Bengkulu, Indonesia – 28–30 Nov

* Sydney, Australia – 5–6 Des

Bengkulu menjadi salah satu tuan rumah. Ini bukan kebetulan. Ini amanah. Nama Bengkulu kini terpajang sejajar dengan kota-kota besar dunia dalam kalender dakwah global. Rakyat Bengkulu sepatutnya bersyukur.

Khidmat Bukan Perintah, Tapi Kesadaran

Di Tongi, pelayanan kepada tamu (jamaah dan masyaikh) tak diatur dalam struktur rumit. Setiap orang tahu tempatnya. Bahkan satu keluarga—namanya keluarga Ilahi— pemilik restaurant, dikenal karena konsistennya melayani makanan untuk para masyaikh, tanpa bendera usaha, tanpa pamrih.

Di Bengkulu, keluarga dan komunitas bisa menyalakan semangat serupa. Tak harus besar, tapi ikhlas. Khidmat bukan soal ditugasi, tapi soal merasa terhormat bisa melayani tamu Allah.

Logistik Melalui Musyawarah, Bukan Kontrak

Ijtima di Tongi berlangsung bukan karena logistik dari vendor, tapi karena gotong royong yang dimusyawarahkan. Tenda, tiang bambu, pipa pralon, bahkan tikar dan alat dapur, nyaris semua datang dari pinjaman, wakaf sementara, atau sumbangan.

Ada toko bangunan yang dengan senang hati meminjamkan pipa pralon, kran, seng, tenda, dll. karena diyakini setelah dipakai ijtima lebih berkah, dapat dijual lebih mahal. Ini logika langit yang bekerja melalui hati yang yakin.

Bengkulu pun punya banyak sumber daya lokal. Dengan niat baik dan musyawarah terbuka, semua bisa dicukupkan.

Semua Datang Membawa Bekal Sendiri—Dari Darat, Laut, dan Udara

Tidak ada anggaran resmi untuk transportasi jamaah. Setiap orang datang dengan caranya sendiri. Ada yang menempuh ribuan kilometer lewat jalur darat, ada yang naik kapal, ada pula yang naik pesawat. Semuanya karena cinta kepada agama.

Maka penting bagi kita menyiapkan posko-posko istiqbal (penyambutan) di semua rute-rute utama:

* Dari Aceh dan Medan

* Dari Riau dan Jambi

* Dari Palembang dan Lampung

Posko bisa dibentuk di masjid-masjid, pondok, rumah jamaah, atau fasilitas umum yang siap menerima tamu untuk beristirahat sejenak, makan, minum, tidur, nginep, atau perbaiki kendaraan, dll. 

Hendaknya dimusyawarahkan bersama para tokoh masyarakat, dan relawan setempat.

Tanpa Kotak Infaq, Tapi Cukup Semuanya

Yang tak kalah menakjubkan, di Tongi tidak ada kotak infaq keliling atau nomor rekening panitia. Kebutuhan dikoordinasikan lewat takaza dan musyawarah. Siapa yang mampu, segera mengambil bagian.

Inilah model musyawarah yang hidup. Tak bergantung pada proposal, tapi pada niat dan saling percaya.

Pantai Panjang, Tempat Doa Berjamaah

Tabligh Akbar Indonesia Berdo’a akan digelar di tepi Pantai Panjang—hamparan pasir putih yang langsung menghadap Samudera Hindia.

Langit terbuka. Angin laut yang menyapu. Doa yang dilantunkan ribuan jamaah di pesisir Pulau Sumatera akan menjadi gema spiritual yang lembut namun kuat—seolah bumi pun ikut menyimak.

Sungguh, ijtima dan tabligh bukan milik panitia. Ia milik umat. Jika masing-masing dari kita merasa menjadi bagian, maka tidak ada yang berat.

Tabligh Akbar di Bengkulu bukanlah panggung pertunjukan. Ia adalah "mimbar hati". Mari siapkan diri, rumah, kendaraan, waktu, dan jiwa untuk menerima tamu-tamu Allah dari seluruh dunia.