PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Gempa dengan magnitudo 4,9 baru saja menggoyang Seluma, Bengkulu, Rabu (14/5/2025). Badan Meteorologi, Klimalotologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa yang juga dirasakan di Kota Bengkulu ini terjadi pada pukul 10.16 WIB.
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, gempa yang baru saja terjadi mengingatkan Bengkulu tentang pentingnya mitigasi bencana.
"Bengkulu sering dilanda gempa besar dengan kedalaman dangkal. Tahun 2000 misalnya dan tahun 2007 hingga menimbulkan korban jiwa. Sampai sekarang masih banyak yang trauma dengan gempa besar Bengkulu ini," kata Hj Leni Haryati John Latief.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ini menjelaskan, sebagai makhluk ciptaan Allah subhanahu wata'ala yang diberikan akal, umat manusia mesti memahami dan melakukan persiapan sebagai bentuk mitigasi terhadap kemungkinan munculnya berbagai bencana.
"Saya yakin berbagai pelatihan mitigasi bencana ini sudah dilaksanakan dan disosialisasikan secara luas. Tapi rasanya perlu direfresh ulang. Bagaimana persiapan menghadapi berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi dapat membantu mengurangi risiko bencana," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Mantan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Provinsi Bengkulu ini menekankan, pemerintah mesti sigap memberikan informasi mengenai potensi terjadinya gempabumi dan bencana lainnya dengan cepat dan akurat.
"Adanya kapal tenggelam karena dihantam angin kencang tentu bisa diantisipasi sejak awal kalau informasi yang sampai kepada para pengguna kapal bisa berlangsung dengan cepat dan tangkas," tutur Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menambahkan, pemerintah harus berangkulan dengan berbagai komponen masyarakat dalam melestarikan lingkungan, mendeteksi tanda alam dan mengurangi dampak bencana.
"Yang nggak kalah penting adalah menghindari murka Allah subhanahu wata'ala dengan menjalani perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sebab alam semesta ini semua dalam kendali Allah," demikian tutup Hj Leni Haryati John Latief. [**]