PedomanBengkulu.com, JAKARTA - Kebijakan untuk menerapkan sistem naturalisasi pemain, khususnya dalam pesepakbolaan perempuan Indonesia mendapat dukungan dari Komisi X DPR RI.
Ini disampaikan Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Hj. Dewi Coryati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Selasa (27/05/2025).
Dewi Coryati mengapresiasi langkah PSSI dan Kemenpora RI yang serius untuk mengembangkan sepak bola perempuan. Diantaranya dengan mendatangkan pelatih berkualitas.
"Saya tentunya berbahagia sebagai perempuan, karena PSSI dan Kemenpora RI tidak hanya fokus pada sepak bola pria, tetapi juga memberi perhatian serius kepada sepak bola perempuan," ungkap Dewi.
Bahkan, lanjut Dewi, pelatih yang didatangkan pun berkelas dunia. Ditambah lagi kebijakan naturalisasi pemain, yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kompetitifitas tim nasional perempuan Indonesia.
"Naturalisasi telah terbukti memberi dampak positif, seperti yang kita lihat di sepak bola pria. Ini bisa memacu semangat dan prestasi tim," tegasnya.
Meskipun demikian, sambung Dewi, Ia tetap menekankan pentingnya pembinaan jangka panjang, terutama untuk mencetak bibit unggul pemain lokal.
"Saya tentunya berharap kebijakan naturalisasi di sepak bola perempuan, dapat menjadi langkah awal untuk mencetak atlet yang mampu bersaing di kancah internasional," katanya.
Dewi menambahkan, dalam kebijakan ini tentunya harus tetap dipasang target. Mulai dari jangka pendek, jangka menengah hingga panjang.
"Target jangka pendeknya, bisa seperti kebijakan naturalisasi. Namun target jangka panjangnya adalah memiliki pemain perempuan Indonesia yang mendunia. Untuk itu, perlu juga membina bakat sejak dini," tambahnya.
Sebagai anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Dewi menyatakan komitmennya mendukung kebijakan ini demi kemajuan sepak bola perempuan Indonesia.
"Ke depan kami berharap naturalisasi membawa dampak positif dalam memacu prestasi sepak bola perempuan Indonesia. Tak kalah pentingnya, perhatikan juga infrastruktur untuk mendukung perkembangan olahraga bagi perempuan di Tanah Air," tutup Dewi.
