PedomanBengkulu.com, Lebong -
Keseriusan Pemkab Lebong dibawah kepemimpinan Bupati Lebong Azhari SH MH dan Wakil Bupati Lebong Bambang ASB S.Sos M.Si, mengevaluasi hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap I, untuk membongkar adanya dugaan PPPK Siluman yang ikut lulus tahap I. Hal itu dilakukan untuk memberikan keadilan bagi seluruh PPPK. Pernyataan ini disampaikan Wakil Bupati Lebong Bambang ASB S.Sos M.Si kepada awak media, Jum'at (25/04/2025) pagi.
Dikatakan Bambang, terkait evaluasi tahap I tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebong secara resmi sudah mengajukan permintaan penundaan proses seleksi PPPK tahap kedua. Bahkan Surat permohonan penundaan sudah dikirimkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, dengan alasan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seleksi tahap pertama yang diduga masih terindikasi banyak masalah terkait administrasinya.
"Pemerintah Daerah sudah berkirim surat ke BKN terkait dengan proses seleksi PPPK tahap kedua. Kita minta agar proses seleksi itu diundur," ungkap Bambang.
Dijelaskan Bambang, Pemkab Lebong masih membutuhkan waktu untuk menelusuri, terkait indikasi sejumlah permasalahan dalam seleksi PPPK tahap pertama. Termasuk untuk membuktikan dugaan adanya peserta PPPK Siluman yang juga ikut lulus seleksi tahap pertama.
"Karena Pemda butuh waktu juga, untuk mengevaluasi proses seleksi PPPK tahap 1. Kita melihat bahwa indikasi proses seleksi PPPK tahap 1 itu ada permasalahan," bebernya.
Dilanjutkannya, Pemkab Lebong tentunya memastikan bahwa sangat penting, proses seleksi PPPK harus sesuai dengan aturan teknis dan administratif. Bahkan dirinya mendesak tim evaluasi internal bisa bekerja secara objektif dan secara transparan dalam mengevaluasi administrasi seleksi PPPK tahap pertama tersebut.
Bambang juga memastikan, jika dalam evaluasi terbukti terindikasi cacat administrasi. Maka, penerbitan Surat Keputusan (SK) PPPK tidak akan diproses dan langsung dibatalkan.
"Terhadap PPPK tahap 1 yang memang terindikasi siluman, melanggar atau curang, kita pastikan SK-nya tidak akan kita keluarkan," pungkasnya.[spy]