Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Senator Leni John Latief Perjuangkan Haji Indonesia Murah dan Cepat

PedomanBengkulu.com, Jakarta - Pemerintah terus melaksanakan proses pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. Kementerian Agama telah merilis daftar nama jemaah haji reguler yang masuk alokasi tahun ini dalam dua kriteria, yakni berdasarkan nomor urut porsi dan proritas lansia.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, saat ini pengelolaan ibadah haji masih menghadapi tantangan besar terutama dalam masalah biaya yang mahal dan antrean daftar tunggu yang mencapai puluhan tahun.

"Hal ini menjadi alasan kenapa diperlukan perubahan mendasar dalam tata kelola haji Indonesia," kata Hj Leni Haryati John Latief saat menerima kunjungan Majelis Taklim Perempuan (MTP) Pimpinan Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Bengkulu di Gedung Parlemen DPD RI/MPR RI, Jakarta, baru-baru ini.

Perempuan berhijab kelahiran Taba Anyar 31 Oktober 1964 ini menjelaskan, transparansi dalam pengelolaan dana, alokasi kuota, hingga fasilitas selama menjalankan ibadah di Tanah Suci merupakan sejumlah tantangan dalam pengelolaan ibadah haji yang mesti mendapat perbaikan signifikan.

"Saya akan mendorong perbaikan regulasi mengenai hal ini melalui Panitia Perancang Undang-Undang DPD RI. Targetnya agar pengelolaan dana haji lebih transparan dan distribusi kuota bisa berkeadilan. Haji Indonesia harus bisa lebih murah dan cepat," ujar Hj Leni Haryati John Latief.

Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu ini menekankan, Presiden Prabowo Subianto merupakan pemimpin yang memiliki komitmen kuat dan perhatian besar untuk memperbaiki persoalan-persoalan dalam tata kelola haji ini.

"Beliau (Presiden Prabowo Subianto, red) sangat ingin haji berbiaya murah dan ingin agar kuota untuk Indonesia ditambah. Beliau perlu didukung dengan segenap potensi, daya dan upaya yang dimiliki oleh masing-masing lembaga tinggi yang ada di negara ini," tandas Hj Leni Haryati John Latief.

Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menambahkan, adanya lebih dari lima juta orang setiap tahun yang mendaftar untuk berangkat haji dengan kuota hanya 220 ribu jemaah per tahun membuat antrean haji di Indonesia menjadi yang terlama di dunia.

"Di Kota Bengkulu misalnya sudah lebih dari 30 tahun. Banyak yang sudah meninggal sebelum gilirannya tiba. Ke depan berbagai upaya harus bisa kita lakukan agar sistem baru pengelolaan haji bisa lebih adil dan efisien," demikian Hj Leni Haryati John Latief.